Meninggal 24 Tahun Lalu, Kamar Nike Ardilla Masih Tertata Rapi Seperti Ditinggali

Kamar Penyanyi Almarhumah Nike Ardilla

Siapa yang tak kenal dengan penyanyi papan atas yang terkenal di era 90-an ini? Siapa lagi kalau bukan Nike Ardilla. Berkat beberapa single-nya yang sempat melejit di pasaran, Nike Ardilla menjadi memiliki banyak penggemar.

Single tersebut diantaranya Seberkas Sinar, Bintang Kehidupan, hingga Suara Hatiku. Namun, di usianya yang masih 19 tahun, Nike Ardilla harus meninggalkan penggemarnya untuk selamanya.

Nike Ardilla meninggal karena kecelakaan mobil yang ia tumpangi. Ia tewas pada 19 Maret 1995 katika mobil Honda Civic yang dikendarai menghantam beton jalan Raden Eddy Martadinata di Kota Bandung.

Meskipun sudah meninggal, namun karya-karya Nike Ardilla masih dikenang hingga saat ini. Lagu-lagu yang dinyanyikan Nike Ardilla juga masih sering terdengar diputar oleh masyarakat di Indonesia.

Bakat Nike Ardilla dalam bernyanyi rupanya sudah ada sejak kecil. Ia beberapa kali mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung. Hingga akhirnya bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores.

Karirnya di dunia musik pun dimulai. Pada tahun 1987, ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor.

Di sana Nike bertemu dengan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya dan Deny Kantong, guru menyanyinya. Deny dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy.

Deddy pun membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike Ardilla yang bertajuk Seberkas Sinar. Album pertama Nike pun terjual lebih dari 500 ribu kopi.

Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha.

Tahun berikutnya, Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang diterima di masyarakat dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta unit. Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller.

Tak hanya di dunia tarik suara, karir Nike Ardilla di dunia seni peran juga dibilang cukup mulus. Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987. Namun, karir Nike Ardilla harus terhenti disaat ia naik daun.

Para penggemar Nike Ardilla pun hanya bisa mengenang karya-karya yang Nike lahirkan. Namun, untuk mengenang sosok Nike Ardilla, penggemar bisa datang ke Museum Nike Ardilla yang terletak di Kota Bandung.

Museum tersebut adalah sebuah rumah yang berisi koleksi barang milik Nike Ardilla. Mulai dari boneka, foto-foto, piala tertata rapi di museum tersebut. Pengunjung juga dapat masuk langsung ke kamar Nike Ardilla untuk mengenang sang idola.

Lalu seperti apa suasana kamar Nike Ardilla sekarang pasca 24 tahun meninggalnya pelantun Seberkas Sinar tersebut. Berikut redaksi berikan gambaran suasana kamar Nike Ardilla.

1. Deretan piala yang didapatkan Nike Ardilla

Tampak beberapa deretan piala yang tertata rapi di sudut kamar Nike Ardilla. Piala dan poster yang terpajang dibiarkan tertata seperti apa adanya untuk membuat kenangan Nike Ardilla lebih terasa.

2. Masih tertata rapi

Kamar Nike Ardilla masih tertata rapi seolah Nike masih menempati kamar tersebut. Lengkap dengan tempat tidur dan bantal gulingnya. Tak hanya itu, koleksi Nike Ardilla juga masih tertata sama seperti sebelum Nike meninggal.

3. Mengidolakan Marilyn Monroe

Penyanyi berusia 19 tahun rupanya mengidolakan Marilyn Monroe. Tampak dari poster yang dipajang di dinding kamar Nike Ardilla berjajar foto Marilyn Monroe.

Tak tanggung-tanggung, poster yang dipajang di kamarnya berjumlah lebih dari lima foto Marilyn Monroe.

4. Koleksi Boneka Nike Ardilla

Boneka-boneka koleksi Nike Ardilla juga tampak masih terawat. Terlihat beberapa boneka tergeletak di sudut ruangan. Pengunjung pun bisa merasakan suasanya ruangan yang ditempati Nike Ardilla.

5. Piagam penghargaan

Beberapa piagam penghargaan juga terpajang di dinding kamar Nike Ardilla. Melihat dari jumlah piagam yang dipajang, terbukti Nike Ardilla adalah artis yang memiliki talenta dan berbakat. {grid}