Ini Alasan Jusuf Kalla Tak Dapat Jabatan Apapun Di Golkar

Jusuf Kalla

Nama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak masuk dalam susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar 2019-2024. JK yang merupakan mantan Ketum Golkar itu disebut menugaskan orang-orang dekatnya.

Dalam susunan pengurus Golkar yang diterima pada Rabu (15/1/2020), ada lima Dewan di Golkar, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, dan Dewan Etik.

Dewan Pembina Golkar tetap dipimpin Aburizal Bakrie (Ical). Sementara Wakil Ketua Dewan Pembina yakni Zainudin Amali.

Lalu, Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung, Ketua Dewan Penasihat Jendral (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, dan Ketua Dewan Etik Mohamad Hatta.

Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah menemui JK. JK, kata Doli, ingin konsentrasi di bidang sosial.

“Pak JK sudah ditemui Pak Airlangga dua kali. Nah, Pak JK waktu itu mengatakan dia ingin konsentrasi dulu di bidang sosial kemasyarakatan,” kata Doli kepada wartawan, Rabu (15/1).

Doli menyebut Airlangga menawarkan JK untuk menduduki jabatan salah satu Dewan Golkar. Tapi Doli tidak mengungkapkan posisinya. “Ya (ditawari posisi) dewan-dewan itu,” sebutnya.

“Kan selama ini beliau Ketua PMI, terus Dewan Masjid. Jadi beliau minta izin konsentrasi dulu di kegiatan-kegiatan sosial itu. Jadi dia waktunya untuk mengabdikan diri ke bidang sosial dulu. Dia bilang begitu,” imbuh Doli.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut sudah ada orang-orang dekat JK yang mendapatkan penugasan. Orang-orang itu ditugaskan JK.

“Ada beberapa tokoh-tokoh dekat dengan beliau yang ditugaskan di Partai Golkar. Beliau menugaskan,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).

Airlangga mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan JK terkait kepengurusan DPP Golkar. Menurut Airlangga, JK tetap akan memberikan saran kepada Partai Golkar meskipun tak masuk di struktur.

“Ya beliau sebagai senior Partai Golkar yang setiap saat memberikan masukan,” ujar dia.

Airlangga juga bicara soal alasannya menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar. Airlangga mengatakan nasihat Luhut masih dibutuhkan Golkar.

“Karena kan Pak Luhut kader Golkar dan memang membutuhkan penasihat untuk banyak hal,” kata Airlangga.

Saat ditanya soal peran Luhut yang sering menjadi penengah konflik, Airlangga tak menampiknya. Menurut Airlangga, Luhut mempunyai jaringan yang sangat luas.

“Ya tentu Pak Luhut salah satu kader Golkar yang punya kebijakan. Kebijaksanaan dan punya jaringan yang luas,” ujar dia. {detik}