Wabah Corona, Seria A Italia Musim 2019/2020 Mustahil Dirampungkan

Nasib tak jelas kini sepertinya akan diderita sejumlah kompetisi sepakbola berbagai negara akibat mewabahnya pandemi virus corona COVID-19. Dan salah satu liga yang paling mendapat sorotan tajam yakni Serie A Italia.

Kompetisi Negeri Pizza itu pun terancam bisa rampungkan rangkaian agenda pertandingannya musim ini. Situasi tersebut tak lain dipicu lantaran kondisi lumpuh totalnya Italia pasca ditetapkan sebagai negara dengan jumlah korban tewas akibat virus corona terbanyak di dunia.

Bahkan sederet prediksi sudah meramalkan bahwa Serie A musim 2019/2020 tak akan bisa selesai jika situasi dan kondisi tak kunjung mereda dan bisa diatasi.

Sebelumnya, Presiden FIGC, Gabriele Gravina, sempat mengungkapkan keyakinan jika Serie A bisa kembali bergulir pada 3 Mei 2020. Diharapkan, kompetisi bisa rampung pada 30 Juni 2020.

Namun, melihat kondisi terkini, rasa-rasanya mustahil jika memaksakan kompetisi bergulir di bulan Mei. Pilihan yang masuk akal adalah melanjutkan kompetisi pada Juni.

Ada tantangan besar untuk mewujudkan rencana ini. Ini terkait kontrak beberapa pemain yang habis pada 30 Juni. Lega Serie A dan Federasi Sepakbola Italia (FIGC) akan kembali menggelar rapat terkait kompetisi. Rencananya rapat akan berlangsung Selasa, 24 Maret 2020.

Komentar pesimistis pun muncul dari gelandang AS Roma, Javier Pastore yang merasa sisa laga Serie A musim ini tak mungkin bisa diselesaikan.

“Kita akan melihat apakah kita bermain lagi dari musim ini atau selanjutnya. Sejujurnya, saya pikir itu tidak mungkin untuk menyelesaikan musim ini, karena kita membutuhkan setidaknya 20-30 hari berlatih untuk siap berlaga,” ungkap Javier Pastore kepada Radio Impacto.

“Semua klub akan kehilangan uang, tetapi saya pikir sangat tidak mungkin untuk melanjutkan di mana kita tinggalkan. Itu berarti berakhir nanti dan nanti, jadi harus pindah awal kampanye berikutnya,” tambahnya.

“Tapi kita tidak bisa melakukan itu, karena musim panas mendatang ada Piala Eropa, Copa America dan lainnya,” tegas Pastore.

Sebelum dihentikan, juara bertahan Juventus menduduki puncak klasemen sementara Serie A dengan selisih satu poin di atas Lazio.

Tingkat kematian akibat virus corona di Italia begitu memprihatinkan. Dari total 53.578 kasus, korban meninggal sebanyak 4.825 orang. Dengan prosentase angka kematiannya mencapai 9 persen. {viva}