Demokrat Sindir Menag Tak Bantu Dai dan Ustadz Di Tengah Pandemi COVID-19

Anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Demokrat, Achmad menyentil Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang dianggap tak memperhatikan kesejahteraan para dai dan ustaz kampung saat pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu ia sampaikan saat merespon usulan Kemenag yang berkeinginan untuk menambah anggaran sebesar Rp3,8 triliun pada 2021.

Achmad mengatakan tak tercantum komponen bantuan bagi para ustaz dan dai kampung yang terdampak corona dalam anggaran Kemenag tersebut

“Lalu para dai di sini enggak nampak ada komitmen dari Kemenag, bagi para dai kita yang terpapar corona 4 bulan ini,” kata Achmad saat menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/6).

Achmad menyebut perekonomian para ustaz dan dai kampung banyak terimbas akibat virus corona. Menurutnya, tak sedikit ustaz dan dai kehilangan mata pencariannya di masjid atau majelis taklim dalam tiga bulan ini

“Terlebih di bulan puasa kemarin mereka enggak dapet barokah, padat mereka biasanya kalau di bulan puasa. Tapi bulan puasa ini nol. mereka di rumah,” ujarnya.

Achmad lantas membandingkan dengan Kementerian Sosial yang meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) saat pandemi virus corona. Sementara, katanya, Kemenag tak memiliki program serupa untuk memberikan bantuan kepada para ustaz dan dai.

“Kemenag enggak memberikan seperti BLT kepada dai-dai kita. padahal ini terobosan. Sehingga ini jadi perhatian,” kata dia.

Ustaz, dai hingga guru mengaji menjadi salah satu yang terkena dampak pandemi virus corona. Para ustaz dan dai terpaksa tetap berada di rumah masing-masing karena aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan sejumlah daerah.

Dirjen Bina Masyarakat Islam Kamarudin Amin pernah menyatakan para ustaz dan dai akan mendapatkan bantuan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dikelola oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Kamaruddin mengatakan para ustaz itu akan mendapatkan BLT dari Kemensos dengan syarat mereka belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sebelumnya, Fachrul Razi mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp3,836 triliun dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2021.

Fachrul menyatakan pihaknya sudah mengajukan anggaran kepada Menteri Keuangan sebesar Rp70,510 triliun untuk tahun anggaran 2021. Akan tetapi, Kemenag hanya mendapat pagu anggaran indikatif sebesar Rp66,673 triliun untuk tahun 2021. {CNN}