News  

Reshuffle Kabinet, Risma Dinilai Layak Jadi Menteri Jokowi

Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disebut pengamat layak masuk bursa calon menteri usai Presiden Jokowi menyinggung soal resuffle kabinet. Pasalnya, selain dari kalangan partai penguasa, Wali Kota Risma juga merupakan seorang birokrat.

“Menurut saya masih layak karena posisi beliau di PDIP juga strategis bisa mendapat jatah dari kader partai dan birokrat,” terang Pengamat politik Surokim Abdussalam saat berbincang dengan detikcom, Jumat (3/7/2020).

Ditanya pos menteri apa yang layak dijabat Risma? Surokim menilai pantas menduduki kursi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Alasannya, Risma merupakan berlatarbelakang birokrat dan pos menteri itu merupakan jatah partai.

“Menurut saya Menpan-RB,” ujar singkat pria yang juga peneliti di Surabaya Survey Center (SSC) itu.

“Alasannya karena latar belakang kepala daerah birokrat, itu jatah PDIP dan untuk konteks kekinian untuk e-gov beliau punya pengalaman dan kapasitas,” jelasnya.

Namun demikian, lanjut Surokim, jikapun benar akan ditawari menjadi menteri, Risma diprediksi akan menolaknya. Karena wali kota 2 periode itu akan menuntaskan jabatannya di Surabaya.

Tak hanya berkomitmen ingin menuntaskan, Risma juga punya kepentingan untuk mengawal penggantinya nanti.

“Saya pikir beliau akan konsisten dengan pilihannya yang ingin menuntaskan jabatan wali kotanya. apalagi sudah berulangkali ditawari jawabannya juga sama. Menurut pengamatan saya beliau akan konsisten dengan pilihan untuk menuntaskan jabatannya di wali kota,” tuturnya.

“Apalagi beliau juga berkepentingan mengawal suksesornya di pemkot sby saya pikir beliau akan tetap menolak jika ditawari,” tandas pria yang juga dekan FISIP Universitas Trunojoyo Madura itu.

Sebelumnya, Wali Kota Risma mengaku telah mendapat tawaran menjadi menteri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun ia menolak tawaran tersebut karena ingin menyelesaikan masa jabatan sebagai wali kota.

“Pada bulan September aku ketemu dengan Bu Mega. Aku ditawari untuk menjadi menteri. Tapi sudah sampaikan ke Ibu (Mega), aku ndak,” kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (23/10/2019). {detik}