Ini 5 Pesepakbola Gratisan Terhebat Sepanjang Sejarah

Gelontoran uang dalam jumlah besar kerap mewarnai bursa transferdi dunia sepakbola. Jual beli pemain dengan harga selangit sudah menjadi hal yang lumrah di sepakbola modern. Sesuai dengan ujar-ujar ada harga ada barang, kualitas pemain kerap menentukan banderol mereka di pasaran.

Bukan berarti pemain-pemain yang pindah dengan status bebas transfer punya kualitas yang buruk. Sejumlah pemain gratisan bahkan punya kontribusi tidak kalah mentereng dibandingkan mereka yang hengkang dengan harga selangit.

Berikut lima pemain gratisan yang punya kontribusi besar untuk tim barunya, dinukil dari Sportskeeda, Jumat (3/7/2020).

5. Paul Pogba

Pemain berpaspor Prancis ini digaet Manchester United dari Le Havre pada 2009. Hanya butuh dua tahun, Paul Pogba langsung merasakan pengalaman merumput bersama tim senior pada pertandingan Piala Liga Inggris di usia 18 tahun.

Minimnya menit bermain bersama tim utama membuat Paul Pogba mengambil keputusan berani, yakni hengkang ke Juventus pada 2012, ketika kontraknya habis.

Selama empat tahun bersama Si Nyonya Tua, Il Polpo sukses meraih empat titel Liga Italia, dua Coppa Italia, dan dua Piala Super Italia.

Kontribusinya tidak berhenti sampai di sana. Paul Pogba tercatat mengemas 34 gol dan melepas 40 assist dalam 178 penampilan. Juventus bahkan untung besar ketika menjualnya kembali ke Man United pada 2016 dengan nilai total 105 juta Euro (setara Rp1,71 triliun).

4. Michael Ballack

Salah satu gelandang terbaik Jerman ini merasa tidak puas dengan pencapaiannya di Bayern Munich. Selama empat tahun (2002-2006), pesepakbola kelahiran Gorlitz itu merebut tiga trofi Bundesliga Jerman dan dua DFB Pokal, serta mencetak 44 gol dari 107 penampilan.

Catatan tersebut belum membuat Michael Ballack puas. Pada musim panas 2006, ia memutuskan bergabung ke Chelsea dengan status bebas transfer. Sepanjang 2006-2010, pemain yang terkenal dengan nomor punggung 13 itu merebut satu trofi Liga Inggris, tiga Piala FA, dan sekali Piala Liga Inggris.

3. Sol Campbell

Penggemar Tottenham Hotspur mungkin hingga hari ini masih menganggapnya sebagai pengkhianat.

Betapa tidak, Sol Campbell memutuskan hengkang secara kontroversial ke Arsenal yang merupakan rival berat Si Lili Putih. Bahkan, The Gunners merekrutnya dengan gratis dari klub tetangga pada 2001.

Seisi Inggris jelas terkejut dengan kepindahan itu. Sebab, Sol Campbell dianggap sebagai salah satu pemain belakang terbaik di generasinya.

Sepanjang 2001-2006, pemain kelahiran London itu sukses memenangi dua titel Liga Inggris dan dua Piala FA. Belum lagi, Sol Campbell menjadi bagian penting dari The Invincible Arsenal pada musim 2003-2004.

2. Andrea Pirlo

Kekecewaan karena hanya ditawari kontrak satu tahun membuat Andrea Pirlo rela menyeberang ke Juventus pada 2011. Belum lagi, posisinya di AC Milan diacak-acak oleh Massimiliano Allegri pada musim terakhirnya.

Kebetulan, kontraknya habis pada musim panas 2011 sehingga bebas menerima pinangan klub manapun.

I Rossoneri jelas bakal menyesali kepergian Andrea Pirlo secara gratis. Pemain kelahiran Brescia itu sukses merebut empat gelar juara Liga Italia, dua Piala Super Italia, dan satu Coppa Italia.

Penampilan cemerlang pada musim 2011-2012 membuatnya masuk nominasi Ballon dOr sekaligus mendapat gelar Pemain Terbaik Italia.

Usia yang sudah menginjak 32 tahun kala itu tidak menghalanginya mencatatkan beberapa prestasi. Selain trofi, Andrea Pirlo juga mengukir 19 gol dan melepas 38 assist sepanjang 164 pertandingan di semua kompetisi.

1. Robert Lewandowski

Ada semacam istilah bahwa kesebelasan lain di Liga Jerman adalah tempat transit pemain menuju Bayern Munich. Setidaknya hal itu berlaku pada Robert Lewandowski. Striker asal Polandia itu hengkang secara gratis dari Borussia Dortmund ke FC Hollywood pada 2014.

Sebelum hengkang, Lewangoalski sudah mencatatkan 103 gol dan 42 assist dalam 187 kali tampil bersama BVB. Ketajaman itu ternyata berlanjut bersama Bayern Munich. Lewy sanggup mengukir 240 gol dan 53 assist dalam 284 pertandingan bersama Die Roten di semua kompetisi.

Sumbangsih itu mengantarkan Bayern Munich sebagai kampiun Bundesliga Jerman enam musim beruntun ditambah dua gelar juara DFB Pokal dan tiga Piala Super Jerman.

Tentu saja, Borussia Dortmund pasti menyesali kepergian Robert Lewandowski secara gratis ketika seharusnya bisa meraup untung besar di bursa transfer. {okezone}