Kondisi perekonomian Indonesia terus mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19. BPS mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Akademi sekaligus mantan Deputi II Kantor Staf Presiden, Yanuar Nugroho mengatakan data statistik menampilkan kondisi ekonomi yang makin terpuruk.
“Statistik kasus memburuk, ekonomi makin terpuruk. Nampaknya gas maupun rem tidak bekerja seperti dikira. Sebaiknya fokus saja dulu utk menangani pandemi. Ekonomi bukan manusia, yg kalau mati tdk akan bangkit lagi,” tulisnya di akun Twitternya, Rabu (5/8/2020).
Unggahan Yanuar ini kemudian dikomentari oleh mantan Aktivis tahun 1998, Haris Rusly Moti. Dia mengatakan salah satu penyebab buruknya perekonomian Indonesia karena pejabat yang diberi tanggung jawab memiliki rangkap jabatan.
Haris menyebutkan salah satu pejabat yang paling bertanggung jawab adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Selain jabatan di kabinet, diketahui Airlangga juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2017-2022.
“Gimana bisa fokus broooo…yang ditunjuk jadi Panglima Pemulihan Ekonomi Nasional itu terlalu banyak rangkap kiri kanan, satu sisi fokus menangkan Pilkada 2020 untuk Parpol nya, di tempat lain jadi Menko dan Panglima Pemulihan Ekonomi. Rakyat dikorbankan oleh ambisi kekuasaan,” ungkapnya. {fajar}