News  

Kritik Para Menteri Tak Pakai Masker di Bali, Sekjen MUI: Pemerintah Harusnya Jadi Teladan

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menegaskan protokol pencegahan corona tidak hanya berlaku untuk rakyat, tapi untuk pejabat pemerintah. Sebab, kata Anwar, pemerintah adalah cerminan rakyat dalam berperilaku.

“Untuk itu, teladan dari pemerintah sebagai pihak yang akan digugu dan ditiru oleh rakyat luas tentu jelas sangat-sangat diharapkan,” kata Sekjen MUI, Anwar Abbas, dalam keterangannya, Minggu (23/8).

Anwar meminta setiap individu berkontribusi menekan penularan dengan menghindari kerumunan atau berkumpul untuk sementara waktu. Jika menjaga jarak tak bisa dihindari, protokol kesehatan wajib dilakukan.

“Maka ketentuan tentang protokol medis berupa memakai masker dan menjaga jarak hendaknya benar-benar kita hormati dan tegakkan,” tuturnya.

Anwar turut menyoroti kegiatan rapat koordinasi tingkat menteri di Bali pada 21-22 Agustus lalu. Dalam unggahan yang beredar, para menteri terlihat foto bersama tanpa menjaga jarak atau memakai masker. Anwar menganggap aktivitas ini tak bisa dijadikan teladan.

“Kehadiran gambar di atas jelas terasa sebagai sesuatu yang mengganggu. Bukannya kita tidak setuju dengan hal (rapat) tersebut, tapi kehadirannya di tengah-tengah masa COVID-19 yang sudah sangat melelahkan ini tentu jelas-jelas sangat kita prihatinkan dan sesalkan,” tutur Anwar.

“[Mengapa?], karena tidak mencerminkan keteladanan yang baik bagi rakyat dan bangsa dalam upaya kita bersama untuk keluar dari krisis yang ada baik dari krisis kesehatan maupun dari krisis ekonomi yang ditimbulkannya,” sambungnya.

Dari foto-foto yang ditampilkan, para menteri, mulai dari Menristek Bambang Brodjonegoro hingga Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengenakan pakaian putih dan berkalung tali merah.

Anwar menduga kalung itu merupakan kalung Eucalyptus, jamu serbuk aroma terapi nanoteknologi ‘penangkal’ corona buatan Kementan.

“Saya lihat beliau-beliau tersebut memakai kalung Eucalyptus aroma therapy. Yang saya yakini itu adalah pemberian dari Menteri Pertanian yang juga beliau pernah berikan kepada saya ketika saya beraudiensi ke kantor beliau,” kata Anwar.

Sehingga, Anwar tidak mengetahui secara persis tujuan para menteri foto bersama tanpa menerapkan protokol. Apakah kemungkinan disengaja untuk meminimalisir ketakutan masyarakat karena ada kalung Kementan atau karena poin lainnya.

“Tapi saya juga tidak tahu apakah hal ini dilakukan oleh para menteri tersebut adalah dengan sengaja dengan maksud agar rakyat tidak lagi harus takut-taku untuk beraktivitas dan berkumpul-kumpul dengan pihak lain tanpa harus memakai masker dan menjaga jarak.”

“Kalau memang seperti itu, saya terus terang belum tahu argumen dan rasionalisasinya,” ungkap Anwar.

Namun, berdasarkan foto-foto rapat yang diunggah Kemendag, para menteri tampak mengenakan masker dan menjaga jarak saat rapat di dalam ruangan. Ketika berada di luar ruangan untuk konferensi pers dan foto bersama, masker terlihat dilepas. {kumparan}