Ismail Fahmi Berbagi Tips Pakai Masker Scuba Yang Efektif Cegah COVID-19

Di masa pandemi COVID-19, menggunakan masker saat berpergian ke luar rumah diwajibkan sebagai upaya mencegah penularan virus Corona.

Terdapat berbagai model dan jenis masker yang bisa digunakan, salah satunya berbahan scuba atau buff. Namun, masker scuba atau buff ini ternyata tidak dianjurkan untuk digunakan,

Hal ini sejalan pernyataan dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto yang menjelaskan alasan di balik pelarangan menggunakan masker scuba.

Menurutnya, bahan buff tidak memberikan ruang bagi pergerakan mulut kita karena sifatnya yang elastis. Karena itu, kita sering merasakan pengap dalam pemakaian jangka waktu yang lama.

Bagi Anda yang telah menyimpan persediaan masker scuba, tidak perlu khawatir. Ada cara lain menggunakan masker scuba dengan menambah lapisannya.

Pengamat sosial politik Ismail Fahmi lwat akun Twitternya @ismailfahmi membagikan cara menggunakan masker scuba atau buff yang lebih efektif untuk menangkal Corona.

Menurutnya, Ini dalam rangka memanfaatkan masker Scuba atau Buff yang sudah terlanjur banyak dibeli dan dijual masyarakat.

Selain itu, Founder dari Drone Emprit ini juga menguji apakah menggunakan masker scuba atau buff berlapis direkomendasikan.

Langkah uji coba yang dilakukan Ismail Fahmi diawali penggunaan masker scuba satu lapis. Hasilnya, korek api gas yang dinyalakan sekejap mati saat dia meniup dengan sekuat tenaga.

Kenapa? Mengacu pernyataan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito bahwa masker sangat tipis. Sehingga dengan satu lapisan saja, memungkinkan virus menembus ke dalam saluran pernapasan.

Sifatnya yang elastis memungkinkan pori-pori masker melebar. Sehingga partikel kecil mampu melewatinya. Berdasarkan penelitian ilmiah dalam jurnal ACS Nanoi, bahan masker perlu mementingkan filtrasi terhadap partikel-partikel yang lebih kecil menjadi hal yang krusial untuk mencegah virus masuk.

Untuk mencegah partikel kecil masuk, Ismail Fahmi lalu mengakalinya dengan menambahkan tisu 2 lapis dan masker scuba atau buff lainnya.

Usai uji coba, api dari korek api gas yang diletakkan di depan wajahnya tidak langsung redup saat ditiup.

Penambahan lapisan ini dapat mengoptimalkan penyaringan terhadap partikel kecil. Sehingga, partikel tersebut sulit menembusnya.

Kenapa tisu efektif? Hong Kong University membuat panduan bikin masker dari tisu. Penelitian City University tentang kemampuan memfilter droplet dan aerosol masker tissue 80-90%

Namun, Ismail Fahmi menganjurkan hindari membeli tisu yang belum mendapatkan izin edar dari Depkes. Biasanya nomor surat izin edar tercantum pada kemasan. Umumnya tisu yang sudah memiliki izin edar adalah tisu yang terbuat dari 100% serat alami yang bebas BPA, logam berat, atau klorin.

Unggahan uji cobanya membuka ruang diskusi untuk warganet. Sebagian dari mereka banyak meresponsnya dengan berbagai pertanyaan. Hal ini agar pemakaian masker dapat efektif.

“Saya biasanya kalau make scuba dalemnya make tissue lagi bang tapi ngap banget tisu nempel kehidung dan mulut langsung.. apakah itu berbahaya??” tulis akun @rahalazuardi.

“Mas, biar kacamatanya ga ngembun gimana, ya, caranya…?” balas akun @bagusfarisa.

“Ya ampun satu lapis aja udah ngap gueee ya tuhan, PR banget buat yang gendut kaya gue ga pake masker aja engap apalagi disuruh masker 2 lapis tambah tisu, ampun dah, udahan deh coronjing,” ucap akun @ndingesw.

“Secara fungsi memang mungkin lebih baik mas…tapi secara aturan bakaln jadi masalah gak ya ? mosok kita harus jelasin ke setiap petugas yg melarang bahwa kita pake masker scuba dua lapis ditambah tisu…apa gak sebaiknya jangan dipakai utk bepergian kali ya ?” cuit akun @ramadian40 [liputan6]