Kisah Joan Mir, Dari Tak Punya Uang Untuk Bayar Tim Hingga Akhirnya Juara MotoGP 2020

NAMA Joan Mir menjadi begitu populer di sepanjang MotoGP 2020. Pasalnya, ia berhasil tampil fantastis hingga akhirnya menyabet gelar juara dunia MotoGP 2020. Mir pun menyambut kesuksesan ini dengan penuh emosional karena menyadari perjalanannya tak mudah untuk mencapainya.

Mir berbagi kisah soal perjalanannya dalam menjalani karier sebagai pembalap. Ada banyak pengorbanan yang harus dilakukan dirinya serta orangtua untuk mewujudkan impian menjadi pembalap profesional.

Pembalap Tim Suzuki Ecstar itu mengaku tidaklah berasal dari keluarga yang berada. Karena itu, ia tak memiliki dukungan secara finansial dari orangtuanya untuk semakin mengepakkan sayapnya di dunia balap motor.

Mir remaja tak bisa seperti pembalap muda lainnya yang membayar tim untuk menjalani balapan. Ia murni hanya bisa mengandalkan bakatnya. Karena itu, pembalap asal Spanyol itu pun tak pernah berhenti berlatih.

Mimpi Mir pun akhirnya berbuah manis. Ia bisa mulai menjalani balapan di kelas Moto3 pada 2015 bersama tim milik Honda kala itu. Pada musim itu, ia tampil di satu balapan, yakni MotoGP Austria 2020. Aksinya pun tak berbuah manis karena gagal finis.

Pada 2016, Mir baru menjalani musim reguler di Moto3. Ia tergabung bersama KTM. Hasilnya sangat fantastis. Mir bisa finis di posisi kelima pada musim debutnya. Pembalap berusia 23 tahun itu meraih satu kemenangan dan dua poin.

Semusim berikutnya, Mir menyabet gelar juara Moto3. Ia pun akhirnya naik ke kelas Moto2 pada 2018. Setahun di Moto2, Mir langsung mendapat kesempatan naik ke kelas MotoGP.

Debutnya pada 2019 di kelas MotoGP sendiri tak terbilang manis. Rekan setim Alex Rins itu hanya finis di urutan ke-12.

Tetapi, pada MotoGP 2020, ia berhasil menunjukkan peningkatan pesat. Mir bahkan keluar sebagai juara usai tampil konsisten sejak awal musim. Ia total meraih satu kemenangan dan enam podium.

“Saya telah berjuang di sepanjang hidup saya untuk mencapai impian ini dan saya masih tidak percaya saya telah melakukannya. Ayah saya tidak punya uang untuk membayar tim agar saya bisa balapan,” ujar Mir, sebagaimana dikutip dari GP One, Senin (16/11/2020).

“Jadi, satu-satunya kesempatan saya adalah menang sehingga sponsor memperhatikan saya dan membantu. Tapi, saya banyak berlatih. Ayah saya juga banyak berkorban. Saya memiliki mimpi ini dalam pikiran dan saya tidak pernah berhenti,” lanjutnya.

“Ada banyak orang yang saya harus ucapkan terima kasih. Pertama-tama, keluarga saya yang telah membantu saya di masa lalu dan Suzuki yang telah memberi saya kesempatan ini. Saya tidak menyangka menjadi juara di tahun kedua saya, tapi sekarang gelar itu milik saya,” tukas Mir. {okezone}