Golkar Ajak Hilangkan Korupsi Dengan Tanamkan Nilai-Nilai Pesantren dan Empat Pilar NKRI

korupsi
korupsi

Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar merasa prihatin dengan semakin maraknya kasus korupsi di Indonesia. Untuk menghilangkan korupsi, menurut Mahyudin, dapat dimulai dari pesantren. Mahyudin, Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar menekankan pentingnya peranan pesantren membasmi korupsi dari bumi Indonesia. Ditambah dengan menggabungkan nilai-nilai pesantren dan Empat Pilar NKRI, akan mampu menghilangkan korupsi dari bumi Indonesia.

Di hadapan para guru dan santri serta santriwati di Pondok Pesantren Darul Ihsan Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Mahyudin menyampaikan pandangannya, yang juga merupakan Wakil Ketua MPR RI.

Mahyudin menyoroti maraknya kasus korupsi di Indonesia, yang merupakan extra ordinary crime, atau kejahatan luarbiasa yang sangat sulit hilang bahkan bertambah marak. Walaupun tidak semua pejabat melakukannya, namun, oknum-oknum pejabat koruptor ini terus melenggang melakukan perbuatannya. Apalagi oknum pejabat publik yang paling banyak melakukan korupsi dan banyak sudah yang ditangkap KPK.  Memang sangat miris, di tengah banyakya rakyat yang miskin oknum pejabat tersebut malah melakukan korupsi. Sulit dihilangkan, karena diakui atapun tidak, korupsi sudah membudaya dan melembaga.

Mahyudin menegaskan, bahwa sudah menjadi tugas bersama untuk memerangi korupsi. “Itulah mengapa korupsi menjadi masalah kita bersama untuk bersama-sama memeranginya. Lingkungan pesantren mesti yang terdepan melawan kejahatan luar biasa tersebut salah satunya dengan keteladanan sebab Indonesia sedikit sekali sosok teladan,” demikian tegasnya.

Menurut Mahyudin, nilai-nilai pesantren dapat membentuk pribadi bangsa yang berkarakter kuat serta memiliki akhlak yang baik. Ditambah dengan pemahaman dan implementasi Empat Pilar, akan menjadi semakin lengkap. Hal ini juga sangat penting dilakukan untuk membentuk untuk mencegah dan membasmi karakter dan perbuatan bersifat koruptif.

Politisi Partai Golkar yang juga wakil Ketua MPR RI, pada acara di pesantren ini juga menguraikan seputar lembaga MPR RI, kewenangannya serta program utamanya Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Menurutnya sosialisasi ini adalah amanah UU No.17 Tahun 2014 tentang MD3 pasal 5 yang menugaskan MPR untuk melakukan pemasyarakatan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sosok Wakil Ketua MPR RI ini giat melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Gerakan sosialisasi Empat Pilar RI ini masif digelar di berbagai daerah Indonesia, serta gencar dilakukan dengan berbagai cara. Sosialisasi ini penting sebagai sebuah gerakan untuk menyentuh, merangkul, dan menanamkan pemahaman serta kecintaan terhadap Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Mahyudin menekankan bahwa sosialisasi Empat Pilar bukan merupakan gerakan penanaman doktrin atau pemaksaan seperti yang dilakukan pada jaman orde baru. Sosialisasi Empat Pilar adalah pemasyarakatan untuk mengingatkan kembali bahwa sebagai bangsa memiliki kesepakatan kolektif yakni Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

Harus dipahami bahwa Pancasila mencakup semua hal yang ada pada diri bangsa Indonesia, mulai dari bangsa yang ber Tuhan, berkemanusiaan, dan berkeadilan sosial. Sosialisasi Empat Pilar sangat penting dilakukan karena banyaknya tantangan bangsa yang luarbiasa terutama pasca reformasi bergulir. Beberapa bahkan berpotensi mengarah pada konflik SARA seperti pemahaman radikalisme.

Radikalisme berpangkal dari ketidakadilan dan kemiskinan. Ketidakadilan dan kemiskinan berawal dari korupsi. Demikian masalah-masalah tersebut saling berkaitan. Itulah sebabnya sangat penting menggabungkan nilai-nilai pesantren dan Empat Pilar NKRI, pemahamamn dan penjiwaannya akan mampu menghilangkan korupsi dari bumi Indonesia.  [ ### ]