Balaskan Dendam Politik, PDIP Siapkan Skenario Gusur Anies Lewat Tangan Risma

Aksi Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini menemui pemulung di sekitar aliran Sungai Ciliwung, dekat kantor Kementerian Sosial Jakarta menjadi perbicangan publik.

Aksi “blusukan” mantan Wali Kota Surabaya yang biasa disapa Risma ini dilakukan pada hari pertama kerjanya sebagai Mensos.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin menilai, aksi blusukan Risma tersebut sarat motif politik ketimbang kebijakan strategis.

Menurut Mualimin, kedatangan Risma dirancang agar popularitasnya melambung tinggi guna menyaingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dikenal suka bekerja di dalam ruangan.

Mengingat pada 2016 Risma sudah ingin maju calon Gubernur Jakarta, tetapi PDIP pilih Ahok.

“Sekarang Megawati merestui Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi Mensos untuk mengerek namanya. Lalu perlahan dirancang untuk mendompleng Anies,” kata Mualimin, Rabu, (30/12/2020).

“Kalau 2022 Anies bisa dikalahkan, dendam politik PDIP di Ibu Kota lunas terbalaskan,’’ imbuhnya.

Mualimin menjelaskan, jika Risma berniat menuntaskan masalah sosial, harusnya hari pertama kerja adalah melihat dan menuntaskan data-data di Kementerian Sosial RI.

Misalnya, jumlah orang miskin di Indonesia, buruh yang kena PHK, anggaran bantuan sosial (bansos) di seluruh negeri.

Ia mempertanyakan aksi Risma justru bertemu satu dua pemulung yang harusnya cukup dikerjakan seorang Lurah.

‘’Risma ini Menteri Sosial, skalanya nasional. Harusnya berpikir besar dan luas. Pikirkan tunawisma di seluruh Indonesia. Jangan sampai ada menteri mengambil tugas lurah, sedangkan berjuta-juta orang miskin dibiarkan menunggu bansos yang tak kunjung turun,’’ tegasnya. {genpi}