News  

Ribuan Ekor Ikan di Waduk Jatiluhur Mati, Petani Rugi Hingga Ratusan Juta Rupiah

Ribuan ikan di keramba jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur Purwakarta mati mendadak, Minggu (31/1/2021). Para petani ikan terpaksa membuang ikan mati dari tengah keramba ke sisi danau agar tak mencemari air.

Para petani pun terpaksa melakukan panen dini untuk menyelamatkan ikan-ikan yang masih hidup. Harga ikan pun menjadi anjlok akibat peristiwa ini dan para petani ikan alami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Edo Junaedi (38) salah seorang petani ikan mengaku peristiwa ikan mati massal di KJA Waduk Jatiluhur ini diakibatkan karena cuaca yang buruk dalam beberapa hari terakhir.

Kejadian semacam ini memang, kata Edo, terjadi setiap tahunnya. “Lima hari ini cuaca mendung terus enggak ada matahari. Para petani merugi ratusan juta,” katanya.

Adapun mayoritas jenis ikan yang mati mendadak di KJA Waduk Jatiluhur ini, Edo menyebut ikan mas, nila, dan mujair.

Rencananya, ikan-ikan yang mati dan telah diambil ini kemudian dipilah ikan-ikan yang bisa dibawa ke tempat penjualan.

“Ya biasanya kalau masih ada yang bisa terjual hanya Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per kilogramnya. Kalau harga normalnya itu per kilogram Rp 18.000 sampai Rp 19.000,” katanya

Edo juga mengaku kematian ikan secara massal ini terjadi merata di hampir seluruh KJA Waduk Jatiluhur. Mereka pun telah berupaya menyelamatkan ikan-ikan yang masih hidup melalui panen dini meski harganya sangat murah. {tribun}