News  

Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria Belum Divaksinasi COVID-19, Prioritaskan Rakyat Yang Berhak

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ternyata belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Bukan hanya dirinya, Wakil Gubernur Ahmad Riza Satria juga belum divaksin.

Mereka pun mengungkapkan alasan belum disuntik vaksin. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Ariza Patria atau Ariza ternyata belum disuntik vaksin Covid-19.

Disisi lain Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, menteri, sejumlah kepala daerah dan pimpinan lembaga. Bahkan para petugas kesehatan, pedagang, pelayan publik, anggota TNI/Polri hingga lansia sudah divaksinasi.

Mengapa Anies dan Ariza belum juga divaksinasi ?

Wagub Ahmad Riza Patria Buka Suara

Ternyata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Ariza Patria atau Ariza lebih memprioritaskan kelompok yang berhak untuk divaksinasi Covid-19, dibanding mereka.

Padahal, Anies dan Ariza sudah bisa divaksin setelah tiga bulan terpapar Covid-19.

“Saya dan Gubernur terpapar pas Desember 2020 kemarin. Bisa divaksin setelah tiga bulan, kapan sebaiknya? Saya tunggu kabar, tapi kami prioritaskan yang lebih berhak,” ujar Ariza di Balai Kota DKI, Kamis (18/3/2021).

Anies dan Ahmad Riza Patria Minta Masyarakat Memaklumi Keputusannya Meski Ariza dan Anies dituntut menjadi teladan warganya terhadap program vaksinasi yang digencarkan pemerintah pusat, mereka sepakat agar mendahulukan kelompok yang berhak untuk mendapatkan vaksin.

Dia berharap, khalayak dapat memaklumi keputusan tersebut.

“Kalau ada yang lebih berhak, kami dahului yang berhak. Justru pemimpin itu kan harus memberi teladan di satu sisi, tapi di sisi lain harus memperdulikan rakyat,” kata Ariza seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Gubernur Anies dan Wagub Ahmad Riza Patria Belum Disuntik Vaksin Covid-19, Ada Apa?

Wagub DKI Minta Keluarga Anggota DPRD DKI Bersabar Tunggu Vaksinasi

Dalam kesempatan itu, Ariza juga meminta kepada keluarga anggota DPRD DKI Jakarta untuk bersabar dalam proses vaksinasi Covid-19. Saat ini, pemerintah masih fokus memvaksinasi sejumlah pihak yang ditelah ditetapkan sebagai penerima vaksin.

“Orang yang diberikan (vaksin Covid-19) ada tahapannya, pertama nakes, lalu pedagang, pendidik, lansia, aparat TNI dan Polri serta lainnya. Bagi yang belum berhak, bersabar saja,” ucap Ariza.

“Tidak usah khawatir pada waktunya akan menerima. Jadi, sebelum dan sesudah (divaksin) tetap patuhi prokes,” tambah Ariza.

Hal itu dikatakan Ariza untuk menanggapi adanya rencana vaksinasi kepada keluarga DPRD yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI. Bahkan Ariza akan mengecek kabar mengenai keluarga anggota dewan sudah ada yang divaksin lebih dulu.

“Saya baru tahu informasinya, nanti akan kami cek kebenarannya. Tapi, prinsipnya seluruh warga Jakarta akan mendapatkan vaksin sesuai tahapan dan urutannya,” jelas Ariza.

Seperti diketahui, Anies dan Ariza sempat terpapar Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Tepatnya, Ariza dinyatakan terpapar Covid-19 pada Minggu, 29 November 2020 lalu, sedangkan Anies terpapar pada Selasa, 1 Desember 2020 lalu.

Alih-alih mengambil cuti karena terpapar Covid-19, mereka berdua justru tetap memimpin Ibu Kota dari rumah alias bekerja dari rumah.

Ariza menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya di Kuningan, Jakarta Selatan, sedangkan Anies di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat.

Sama dengan Anies dan Ahmad Riza Patria, Wali Kota Bogor Bima Arya Juga Belum Vaksinasi  Vaksinasi massal di Kota Bogor sudah memasuki tahap kedua.

Setelah sebelumnya menyasar tenaga kesehatan, kali ini target penerima vaksin adalah pelayan publik, pedagang pasar, pengemudi ojek/taksi online, hingga wartawan.

Pelaksanaan vaksinasi digelar di Gedung Puri Begawan, Baranangsiang, Bogor Timur, Senin (1/3/2021).

Wali Kota Bogor Bima Arya Rela Berikan Jatah Vaksinya

Seharusnya Bima Arya menerima vaksin pada tahap kedua ini, tapi secara sukarela ia memberikan jatah vaksinnya kepada yang lebih memerlukan. Kenapa?

Sebagai penyintas yang sempat terinfeksi Covid-19 setahun yang lalu, Bima Arya rupanya masih memiliki antibodi yang cukup bagus. Angka titer antibodi Bima Arya adalah 197,9.

Angka tersebut didapat setelah Bima Arya melakukan tes kuantitatif serologi yang berfungsi sebagai baseline kuantitatif antibodi terhadap SARS COV-2 untuk mengevaluasi respons imun individu terhadap virus SARS-CoV-2.

Sehingga memungkinkan dokter menilai perubahan relatif respons imun individu terhadap Covid-19 baik pada penyintas COVID-19 maupun pada individu penerima vaksin dari waktu ke waktu.

“Hasil pemeriksaan antibodi saya titernya masih tinggi, di angka 197,9. Saya diberikan saran oleh dokter-dokter spesialis, juga kemarin telepon Menkes Pak Budi Gunadi menyarankan saya untuk ditunda dulu vaksinnya karena titernya masih tinggi,” ungkap Bima Arya di sela memantau pelaksanaan vaksinasi.

Mahfud Dapat Hadiah Vaksin dari Bima Arya

Tak mau slot vaksinnya mubazir, Bima Arya kemudian memberikan ‘jatah’ tersebut kepada yang lebih memerlukan. Kemudian, ia ‘menghadiahi’ vaksin tersebut kepada sukarelawan ikonik Kota Bogor, yakni Mahfud (49).

“Saya ada jatah (vaksin). Jadi, saya berikan slot atas nama saya ini kepada orang yang lebih memerlukan. Kebetulan tadi siang Kang Mahfud mampir ke Balaikota, silaturahmi.

Saya tanya saja mau vaksin tidak, ternyata mau. Kemudian kita cek, di screening dan hasilnya fit untuk di vaksin. Alhamdulillah tadi vaksinnya berjalan dengan lancar,” jelas Bima.

“Dosis vaksin yang dikirim juga masih terbatas. Targetnya kita ada 86.000, tapi slot yang ada hanya 34.000. Masih kurang. Jadi, karena saya hitung-hitungannya masih ada antibodi, diberikan dulu ke yang lebih memerlukan. Kang Mahfud juga masih ingin tugas di lapangan dan berisiko juga,” tambah Bima.

Vaksinasi Mahfud Pakai Jatah Vaksin Bima Arya Berjalan Lancar

Sementara itu, Mahfud tampak semangat diberi ‘hadiah’ vaksin oleh Bima Arya. Setelah melalui proses pendaftaran hingga screening kesehatan, sukarelawan pengatur lalu lintas di Jalan Sancang, Bogor Tengah ini dinyatakan lolos menerima vaksin.

Tak terlihat wajah tegang pada dirinya saat akan disuntik. Seperti banyak orang Bogor ketahui, Mahfud selalu memancarkan keceriaannya.

“Terima kasih Pak Wali. Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata lagi. Biar Allah yang membalas. Alhamdulillah dikasih jatah vaksin Pak Wali ke saya. Terima kasih juga semuanya sudah membantu.

Walaupun sudah divaksin, kita harus tetap ikuti protokol kesehatan, pakai masker, jaga kesehatan. Harus dijaga semuanya,” pungkasnya.

Setelah menunggu 30 menit untuk observasi, Mahfud pun diperbolehkan pulang karena tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Mahfud bersama penerima vaksin tahap kedua hari ini akan kembali menerima vaksin kedua di tempat yang sama dua pekan kemudian atau 15 Maret 2021.

Setelah Divaksin, Mahfud Merasa Pegal

Usai menerima vaksin Mahfud mengaku sempat sedikit pegal. Namun rasa pegal itu pun merupakan hal yang wajar dan setelah itu rasa pegalnya perlahan mulai memudar.

Mahfud mengaku bersedia divaksin lantaran ingin tetap sehat. “Ya mau sehat, pernah ada pengalaman sakit, tapi sekarang alhamdulillah sehat lagi, bersyukur sehat dan tetap sehat,” ujarnya. {TRIBUN}