Mattia Binotto Absen Dampingi Tim Ferrari Di Beberapa Seri F1 2021, Ini Alasannya

Prinsipal Tim Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, berencana absen dari sejumlah balapan Formula One (F1) 2021. Hal itu dilakukan demi mengawal pengembangan mobil balap Ferrari yang akan digunakan pada Kejuaraan Dunia F1 2022.

Langkah Mattia Binotto tersebut sudah pernah dilakukan pada F1 2020. Ia tercatat absen mendampingi tim dalam dua seri, yakni GP Turki dan Abu Dhabi.

Alasannya pun sama. Pria asal Italia itu fokus mengawal pengembangan mesin mobil yang akan digunakan pada F1 2021 di Maranello.

Ketika absen, posisi Mattia Binotto digantikan oleh Direktur Olahraga Laurent Mekies. Operasional tim terbukti tidak terganggu karena jalur komunikasi tetap berlangsung seperti biasa.

Contoh pada musim lalu, membuat Mattia Binotto yakin dapat mengulangi langkah serupa pada F1 2021. Lagi, pria berusia 50 tahun itu memastikan semua operasional tim di lintasan tidak akan terkendala.

“Musim ini akan ada 23 balapan. Sangat panjang dan menegangkan terutama pada paruh kedua. Ada tantangan besar pula yang menanti kami pada F1 2022. Jadi, saya tidak akan hadir pada semua balapan F1 2021,” tutur Mattia Binotto, dilansir dari Crash, Minggu (28/2/2021).

“Saya pasti akan hadir pada balapan pertama musim ini yang akan penting untuk menilai performa kami sekaligus memastikan semuanya bekerja dengan baik di lintasan. Pada titik tertentu, saya akan absen dan kembali ke Maranello untuk mempersiapkan F1 2022,” imbuh pria kelahiran Swiss itu.

Tantangan besar memang menanti tidak hanya Ferrari, tetapi juga semua tim pada Kejuaraan Dunia F1 2022. Perubahan regulasi besar-besaran memaksa semua tim harus mencurahkan fokus untuk membangun mobil terbaik.

Pilihan Mattia Binotto untuk absen tidak terlepas dari pembekuan pengembangan mesin serta aerodinamika pada F1 2021. Sebagian besar tim akan memakai mobil yang kurang lebih sama seperti pada musim lalu.

Dengan demikian, Ferrari dan peserta F1 lain, bakal fokus mempersiapkan pengembangan untuk Kejuaraan Dunia 2022. The Prancing Horse sendiri berharap perubahan regulasi itu dapat mengubah peruntungan mereka.

Ya, Ferrari sudah tidak lagi merasakan gelar juara dunia pembalap dan konstruktor sejak 2007 dan 2008. Mereka berharap memutus nasib buruk itu sekaligus dominasi Mercedes pada F1 2022. {okezone}