Kiprah Fantastis Timnas Indonesia di Olimpiade 1956, Lev Yashin Dibikin Kerepotan

KIPRAH Tim Nasional (Timnas) sepakbola Indonesia memang tak terlalu mentereng kala berlaga di event internasional. Tetapi, kondisi ini tak melulu terjadi. Skuad Garuda -julukan Timnas Indonesia- pernah juga tampil mengesankan di turnamen bergengsi, yakni Olimpiade, pada 1956.

Ya, kehadiran Timnas Indonesia di Olimpiade 1956 yang berlangsung di Melbourne, Australia, memang memberi warna tersendiri. Aksi fantastis bisa ditunjukkan Timnas Indonesia asuhan Toni Pogacnik kala itu.

Indonesia tampil di Olimpiade 1956 setelah lolos kualifikasi zona Asia. Lawan Indonesia di babak itu, yakni Taiwan, sendiri memutuskan mundur sehingga skuad Garuda bisa lolos cuma-cuma.

Bak dilimpahkan keberuntungan, Indonesia tak lagi harus bekerja keras di atas rumput hijau pada putaran pertama Olimpiade 1956. Sebab, Vietnam Selatan yang menjadi rival Indonesia kala itu memutuskan mundur.

Kondisi ini membuat Timnas Indonesia langsung lolos ke babak perempatfinal. Di babak itu, Tim Merah Putih mendapati lawan yang tak mudah, yakni Uni Soviet. Di era tersebut, Uni Soviet menjadi salah satu tim kuat di dunia.

Sebab, Timnas sepakbola Uni Soviet diperkuat sejumlah pemain bintang. Mulai dari sosok Igor Netto hingga peraih trofi Ballon dOr, Lev Yashin.

Ketangguhan tim ini bisa dilihat dari perjalanan mereka di putaran pertama Olimpiade 1956. Kala itu, Uni Soviet menumbangkan Jerman Barat dengan skor 2-1.

Meski Uni Soviet tangguh, Indonesia berhasil memberi perlawanan berarti. Bermain di Stadion Olympic Park, Melbourne, Indonesia sudah memberi ancaman berarti kepada Uni Soviet sejak awal laga.

Bahkan, Yashin dibuat bekerja keras karena ada sejumlah ancaman membahayakan yang datang ke gawang Uni Soviet. Penampilan Timnas Indonesia makin ciamik karena juga didukung dengan lini belakang yang kuat.

Kondisi ini akhirnya membuat gawang Indonesia bersih dari gol Uni Soviet di sepanjang 90 menit waktu normal laga. Meski tampil dominan, Indonesia juga belum bisa menjebol gawang lawannya.

Skor 0-0 membuat laga akhirnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Lantaran belum adanya babak adu penalti kala itu, skor imbang yang terus terjaga membuat kedua tim akhirnya harus melakoni laga ulangan.

Sayangnya, kinerja apik Indonesia gagal berlanjut ke laga ulangan. Indonesia harus menelan pil pahit karena tumbang dengan skor 0-4. Meski kalah, pujian mengalir deras kepada Indonesia.

Terlebih, Uni Soviet diketahui keluar sebagai juara di Olimpiade kala itu. Pujian berdatangan dari sejumlah pihak, termasuk Federasi Sepakbola Dunia, FIFA.

Sayangnya, kinerja apik Timnas Indonesia di masa itu tak mungkin diulangi Indonesia pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar sebentar lagi. Sebab, Timnas sepakbola Indonesia gagal lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. {okezone}