News  

Desak TNI Turunkan Baliho Politik, Sudjiwo Tedjo: Tak Etis! Masa Jabatan Jokowi Masih Lama

Baru-baru ini Budayawan, Sudjiwo Tedjo nampak angkat suara terkait maraknya baliho politik yang muncul di tengah situasi pandemi. Baliho yang bermuatan kampanye tersebut tampak bermunculan di berbagai wilayah di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, melalui akun Twitter pribadinya @sudjiwotedjo, budayawan tersebut nampak mendukung penuh apabila para tentara hendak turun tangan langsung, dengan menurunkan baliho-baliho tersebut.

Dalam unggahan yang sama, terdapat beberapa kriteria baliho yang menurut Sudjiwo Tedjo layak diturunkan, salah satunya yaitu yang tak sesuai dengan kondisi seperti pandemi sekarang ini.

“Pagi. Kudukung penuh bila TENTARA kembali turun tangan turunkan baliho2 yg: 1) Tak sesuai rasa senasib pandemi,” ucap Sudjiwo Tedjo dilansir Galamedia dari akun Twitter @sudjiwotedjo pada Minggu, 8 Agustus 2021.

Tak berhenti disitu, Sudjiwo Tedjo menambahkan jenis baliho lain yang patut diturunkan, yaitu baliho yang tidak etis pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, Jokowi masih menjabat sebagai presiden dan sisa waktu jabatannya pun terhitung masih lama. “2) Tak etis pada Presiden @jokowi yg sisa masa jabatannya masih lama,” ujarnya.

Lebih jauh, budayawan tersebut juga lantas mengungkapkan bahwa baliho-baliho yang sudah diturunkan namun masih dalam keadaan utuh, maka bermanfaat bagi masyarakat, minimal untuk dijadikan tenda para pedagang kaki lima.

“3) Bahan balihonya bisa cepat2 dimanfaatkan rakyat utk tenda kaki lima UMKM: Soto Lamongan dll,” katanya.

Diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu sejumlah baliho politik muncul di berbagai jalan di sejumlah wilayah.

Sejumlah baliho yang bermuatan kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2024 tersebut menampilkan tokoh-tokoh politik seperti Puan Maharani hingga Muhaimin Iskandar.

Hal tersebut lantas menuai beragam tanggapan dari berbagai publik, tak terkecuali para politisi. Banyak yang menilai pemasangan baliho politik tersebut menujukkan kurangnya rasa empati kepada masyarakat.

Mengingat saat ini rakyat tengah dihimpit dengan kesulitan akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

Terlebih pelaksanaan pilpres juga masih cukup lama, sehingga para pejabat atau politisi diharapkan banyak pihak lebih fokus untuk menangani masalah pandemi dibanding harus berkampanye. {galamedia}