News  

Fenomena Jalan Tol Sepi di Indonesia, Apa Solusinya?

Lalu lintas jalan tol di sejumlah daerah dilaporkan masih sepi. Salah satu yang mengemuka adalah jalan tol Krian-Legundi-Bunder- Manyar (KLBM) dengan panjang ruas 38 kilometer di Jawa Timur milik PT Waskita Toll Road.

Bagaimana dengan jalan tol lain?

“Tol sepi gak banyak. Kalau yang perkiraan awalnya sepi itu ruas Ngawi-Kertosono. Itu karena dari hitungan gak layak. Cuma kalau gak dibangun berpengaruh ke ruas lainnya, makanya pemerintah yang ambil alih.

Dengan begitu nyambung dia ke ruas Solo-Surabaya, lalu dari Kertosono nyambung Kediri-Tulungagung,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat Djoko Setijowarno kepada CNBC Indonesia, Senin (4/10/2021).

Menurut dia, fenomena jalan tol sepi juga sempat terjadi di ruas Medan-Binjai karena belum tersambung dengan jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa serta jalan tol Medan Kualanamu – Tebing Tinggi. Tapi sekarang, lanjut Djoko, sudah mulai ramai.

“Kalau sudah tersambung dengan kota akan lebih ramai lagi. Begitu juga dengan Bengkulu-Lubuk Linggau itu kotanya terbagi dua kutub, makanya harus nyambung,” katanya.

Dengan jalan tol yang tersambung, menurut Djoko, akan meningkatkan peminat pengguna bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

“Ada jalan tol jadinya lebih murah karena lebih cepat. Dari Pekanbaru ke Dumai angkutan pelat hitam 5 jam, naik AKDP cuma 2 jam dan lebih murah,” ujarnya.

Begitu juga dengan jalan tol Aceh-Sigli yang terpantau sepi. Menurut Djoko, hal itu karena ruas jalan tol yang belum tersambung sepenuhnya.

Untuk pembangunan jalan tol Aceh-Sigli terdiri dari lima seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum 25 km, Seksi 2 Seulimeum-Jantho 6 km, Seksi 3 Jantho-Indrapuri 16 km, Seksi 4 Indra Puri-Blang Bintang 14 km, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro 8 km.

Ruas jalan tol yang sudah beroperasi baru Seksi 3 dan Seksi 4. {CNBC}