Tolak Musda Ulang, Kader Golkar Sijunjung Ngamuk

Golkar Sijunjung

Upaya DPD I Partai Golkar Propinsi Sumatera Barat dibawah kendali Ketuanya Hendra Irwan Rahim melakukan Musyawarah Daerah (Musda) ulang atas kepemimpinan Ketua DPD II Partai Golkar Sijunjung, Arrival Boy, pada Minggu (15/4/2018) di kantor DPD I Sumbar Jl. Rasuna Said No. 79 Padang berbuntut rusuh.

Arrival Boy memprotes dan menolak upaya DPD I Partai Golkar Sumbar melakukan Musda ulang tersebut. Bahkan Golkar Sijunjung menyampaikan mosi tak percaya pada DPD I Partai Golkar Sumbar. “Kami sudah bersusah payah melakukan pengkaderan, lalu kenapa ada Musda lagi?,” tanya Arrival Boy berang.

Menurut Arrival Boy, masalahnya bermula dari fact finding yang dilakukan DPP ke Sijunjung tak berdasar. “DPP lakukan tanpa bicara masalah yang terjadi, dan pengurus DPD II Kabupaten Sijunjung tak pernah dipanggil,” kata aktivis 1998 itu.

Malah kata Arrival Boy, pertemuan dilakukan di warung-warung kopi tanpa dihadiri pengurus DPD II Partai Golkar Kabupapaten Sijunjung untuk membahas masalah yang dimunculkan.

Bahkan kata Arrival Boy, fact finding tak memenuhi syarat terhadap pembahasan masalah Kabupaten Sijunjung. “Secara pertemuan di DPP hanya mendengarkan cerita kami. Saya Arrival Boy dan saudara Hendra tanpa ada solusi dan bahasan yang disampaikan tak masuk akal,” jelas Arrival Boy.

“Pembicaraan pelaksanaan Musda di Sijunjung telah diketahui dan disarankan juga oleh bung Darul Siska kepada kami saat pertemuan di FX Mall Jakarta yang di hadiri oleh Khairunas kepada Ketua Harian Desra Ediwan dan Sekretaris Yulman Hadi,” sebut Arrival Boy.

Disimpulkan untuk melaksanakan Pleno DPD I Propinsi dan mengambil kesimpulan bahwa Musda Sijunjung dilakukan saat Hendra bertepatan melaksanakan haji.

Bahwasanya Musda dilaksanakan di Sijunjung menunggu surat izin DPP tentang keikutsertaan Arrival Boy untuk maju menjadi ketua ke-3 kalinya, dan surat restu yang ditunggu dan ditanda tangani oleh Ketua Harian DPP saat itu sudah sah.

“Karena saya sudah ditetapkan menjadi ketua dan dilantik saat acara Musda tersebut, maka saya dipanggil untuk ikut menjadi peserta Munas DPP partai Golkar di Jakarta dan menjadi peserta,” ujar Arrival Boy.

“Fakta bahwa ada kecamatan yang belum melaksanakan Muscam karena masa periodenya berakhir dan kami plenokan untuk Muscam. Ternyata mereka tidak terpilih lagi. Di sinilah mulai persoalannya, dimana pengirus kecamatan yang lama tidak mau di-Musda-kan, tapi hanya di syahkan saja, tentu ini melanggar aturan AD ART kita,” terang Arrival Boy.

Yang jelas kata Arrival Boy, fakta ada ketidaksiapan suadara Hendra menjadi calon anggota DPD RI lalu kembali ingin mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Propinsi dan tidak terusulkan oleh DPD Sijunjung, itu karena Hendra pernah memberikan informasi itu secara jelas dan tegas kepada kami sehingga kami tidak mengusulkan namanya,” beber Arrival Boy.

Karena tersulut emosi para kader Partai Golkar pun ngamuk. Selain menghancurkan sejumlah pot bunga, kaca jendela kantor DPD I Partai Golkar Sumbar pun hancur amuk massa kader yang mulai beringas.

Bahkan satu orang kader Golkar Sijunjung mengalami luka-luka sobek di kaki akibat serpihan kaca. Korban segera mendapat perawatan seadaanya. Hingga pukul 16.30 WIB massa masih memadati kantor Golkar Sumbar.

Tak hanya itu, sekretaris Partai Golkar Sijunjung, Hartani pun nyaris adu jotos dengan mantan ketua DPRD Sijunjung, Mukhlis R, tak tahu apa persoalanya. Untung ada yang cepat melarai. Hingga kini suasana mencekam.