News  

Bantah Tudingan PSI Anies Bayar Buzzer, Anggota TGUPP DKI Tatak Ujiyati: Hoaks! Nggak Pernah!

Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, Tatak Ujiyati, mengomentari tudingan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membayar buzzer untuk memberikan komentar yang positif di akun medsosnya.

Tatak Ujiyati membantah tudingan tersebut dan mengatakan bahwa tim Anies Baswedan tidak pernah memakai buzzer.

“Ini Hoax. Tim @aniesbaswedan nggak pernah pakai buzzer,” ujar Tatak Ujiyati, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @tatakujiyati.

Lebih lanjut, Tatak Ujiyati mengatakan bahwa buzzer adalah hama demokrasi. Tudingan kepada Anies ini, katanya melanjutkan, sudah jelas adalah hoaks, terlebih situs yang seolah menunjukkan tempat buzzer membuat komentar positif untuk sang gubernur itu bisa dibuat oleh siapapun.

“Fix. Kami tahu buzzer adalah hama demokrasi, yg menumpulkan akal sehat. Situs spt itu siapapun bisa buat,” katanya melanjutkan.

Ia lantas menyinggung soal orang pertama yang memunculkan tudingan kepada Anies Baswedan tersebut.

Tatak mengunggah tangkapan layar cuitan Guntur Romli yang menyebut Anies Baswedan mengerahkan buzzer untuk memberikan komentar positif di akun medsos Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurut Tatak, pembuat situs yang seolah menjadi tempat para buzzer Anies ini terlihat jelas dari siapa yang pertama kali menyebarkan hoaks tersebut.

Di akhir cuitannya, Tatak Ujiyati pun menduga bahwa niat pihak yang menyebarkan hoaks tentang pengerahan buzzer ini adalah untuk menjatuhkan Anies Baswedan.

“Ketahuan dr siapa yg pertama kali mengunggah. Niatnya bs diduga utk menjatuhkan Anies,” ucapnya.

Sebelumnya, politisi PSI, Guntur Romli, mengatakan bahwa ada pengerahan buzzer yang dibayar untuk menuliskan komentar positif untuk Anies.

Guntur Romli menyebutkan setiap satu komen positif dari buzzer akan dibayar dengan harga Rp1000. “Pengerahan buzzer-buzzer buat komen-komen positif di akun IG @aniesbaswedan, tiap komen dibayar Rp 1000,” ujarnya.

Ia pun mengunggah tangkapan layar dari situs atau aplikasi yang seolah menunjukkan proses penulisan komentar positif untuk Anies yang dihargai Rp1000. {PR}