News  

Sirkuit Becek dan Tergenang, Saluran Pengendali Banjir Mandalika Rp.85,9 Miliar Dihujat Warganet

Genangan yang terjadi di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat hingga memaksa jalannya lomba World Super Bike mulai jadi pergunjingan. Pasalnya sejumlah foto bertebaran tentang kondisi area sirkuit yang tergenang dan becek saat dilalui.

Sorotan warganet kini diarahkan pada dana yang dihabiskan pemerintah untuk membangun saluran pengendali banjir di wilayah ini.

Pekerjaan pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika sendiri sebenarnya telah dilakukan selama 2 tahun anggaran (TA), yaitu tahun 2020-2021 dengan total anggaran sebesar Rp 85,9 miliar.

“Pekerjaan pembangunan saluran pengendali banjir KEK #Mandalika dilakukan selama 2 tahun anggaran/TA 2020-2021 total Rp 85,9 miliar, dengan panjang saluran drainase utama 7,2 Km, kapasitas debit 78 m3/detik,” ujar warganet @ZAEffendy yang mengunggah sejumlah gambar kondisi Sirkuit Mandalika saat tergenang, sesaat lalu, Minggu (21/11).

“Again…proyek asal jadi. Yg penting gaya…kualitas low,” timpal @FitriUnie24.

Ada juga warganet yang meminta KPK untuk turun tangan mendalami pembangunan proyek ini.

“Mandalika waterpark,” sindir akun @iqbaalliqbaall.

Kepala Satuan Kerja SNVT PJSA Nusa Tenggara I Lalu Erwin Rosdianto pernah mengatakan, total panjang saluran drainase utama yang dibangun sepanjang 7,2 km dengan kapasitas debit sebesar 78 m3/detik.

“Progres fisik sudah 98 persen, hanya tinggal perapihan saja. Target selesai sesuai akhir masa kontrak pada 31 Desember 2021, tetapi diperkirakan bisa selesai lebih cepat pada awal bulan November 2021 karena adanya percepatan untuk mendukung KEK,” ujar Erwin.

Pembangunan saluran pengendali banjir pada TA 2020 dilaksanakan oleh kontraktor PT Mari Bangun Nusantara – PT Bangun Mitra Anugerah Lestari KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 57,7 miliar.

Lalu pada TA 2021 oleh kontraktor PT Citra Putra La Terang dengan nilai kontrak sebesar Rp28,2 miliar.

Sistem ini bertujuan mengumpulkan aliran air dari Sungai Ngolang dan Sungai Soker untuk selanjutnya dialirkan ke Sungai Lagon.

Sementara itu, soal air yang menggenang, Kepala Diskominfotik Provinsi NTB Najamuddin menjelaskan bahwa hal tersebut hanya masalah pada sistem drainase.

“Tidak parah, hanya perlu dibenahi sistem drainasenya saja di jalan-jalan penghubung antarastan dan lokasi penjemputan,” katanya. {rmol}