Arteria Dahlan Sudah Minta Maaf Soal Sunda, Hastyo Kristiyanto: Mari Saling Memaafkan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan kritik yang dilayangkan ke salah satu kader mereka, Arteria Dahlan, akan menjadi pelajaran di internal.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada kader agar lebih santun dalam mengemukakan pendapat di muka publik.

“Negara ini memang negara demokrasi. Namun jangan lupa, negara ini memiliki budaya ketimuran yang kuat sehingga adab dan etika itu sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat,” kata Hasto, Kamis, 27 Januari 2021.

Politikus PDIP, Arteria Dahlan, mendapat sorotan dari publik beberapa waktu lalu. Hal tersebut terjadi lantaran deretan kontroversi yang ia timbulkan dalam waktu berdekatan.

Ia dikritik lantaran meminta agar kepala kejaksaan tinggi dicopot karena menggunakan bahasa sunda dalam rapat. Selain itu, ia juga menggunakan plat anggota kepolisian untuk lima kendaraan pribadinya yang diparkir di area kompleks DPR RI.

Hasto menjelaskan PDI Perjuangan menyerahkan sepenuhnya kasus plat anggota kepolisian kendaraan Arteria kepada polisi. Ia mempersilakan polisi menindaklanjuti masalah tersebut jika memang dibutuhkan.

“Kami dari partai tentunya tidak akan mengintervensi kasus anggota kami yang terkena masalah hukum, jadi silakan saja akan ditindaklanjuti,” ujar dia.

Selain itu, Hasto juga menyampaikan jika Arteria sudah meminta maaf kepada partai dan juga masyarakat atas rentetan kontroversi yang ia timbulkan beberapa waktu ke belakang.

Ia berkata anggota DPR RI tersebut telah banyak belajar dari deretan masalah yang menimbulkan kegaduhan publik belakang ini.

“Pak Arteria Dahlan telah menyampaikan maaf secara tulus dan berjanji akan introspeksi diri. Kita sebagai sesama anak bangsa mari saling memaafkan dan mengingatkan agar kehidupan bermasyarakat yang lebih baik ke depan,” ujar dia. {tempo}