Kritik Pengajuan Biaya Rp.119 Triliun Untuk Pemilu 2024, Viva Yoga Mauladi: Di Luar Akal Sehat

Juru Bicara Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyebut anggaran Pemilu 2024 di luar akal sehat karena menembus angka Rp119 triliun.

Viva menyampaikan konsep pilkada serentak dibuat untuk menghemat anggaran. Dia tak melihat prinsip penghematan pada anggaran Pemilu dan Pilkada 2024.

“Semakin boros. Padahal, ide dasar pemilu serentak adalah demi efisiensi. Tidak make sense, tidak rasional, di luar akal sehat,” kata Viva melalui keterangan tertulis, Rabu (16/2).

Viva mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merevisi anggaran. Dia meminta anggaran dihitung ulang dengan rasional dan efisien.

Dia pun menyarankan penyelenggara pemilu mencari cara-cara inovatif nan hemat dalam mempersiapkan pemilu. Misalnya, melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk penyelenggaraan dan pengawasan pemilu yang rendah biaya.

“Serta pengendalian penggunaan anggaran agar tidak terjadi korupsi di lembaga penyelenggara pemilu dari pusat sampai daerah,” ujarnya.

Sebelumnya, KPU dan Bawaslu mengajukan anggaran senilai total Rp119 triliun untuk Pemilu dan Pilkada 2024. Anggaran itu terdiri dari Rp86,3 triliun untuk pemilu dan Rp22,8 triliun untuk pilkada.

Pemerintah dan DPR keberatan dengan anggaran jumbo tersebut. Penyelenggara pemilu diminta untuk mempertimbangkan ulang biaya Pemilu 2024.

Ketua KPU Ilham Saputra menjelaskan anggaran besar diajukan KPU untuk membangun sejumlah kantor KPU daerah. Dia bilang banyak KPU daerah yang masih menyewa ruko sebagai kantor.

Meski demikian, Ilham menyampaikan pihaknya masih membuka pintu soal penganggaran pemilu. Dia mengajak DPR dan pemerintah kembali berembuk untuk membicarakan ulang anggaran itu. {cnn}