Soroti Penangkapan Teroris NII, Guspardi Gaus: Apa Mungkin Gulingkan Pemerintah Pakai Golok?

Penangkapan terduga teroris yang diduga bagian dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII) mendapat sorotan dari anggota DPR. Anggota Fraksi PAN DPR Guspardi Gaus meminta Polri memberikan penjelasan soal dugaan jaringan NII di Sumbar.

“Penangkapan dari Densus 88 itu membuat heran masyarakat Sumatera Barat, sehingga timbul pertanyaan. Kenapa selama ini tidak ada tanda-tandanya. Berita-berita ini membuat masyarakat prihatin dan seolah-olah Sumbar itu sarang teroris,” kata Guspardi kepada JawaPos.com, Rabu (20/4).

Guspardi tidak percaya bahwa ada sekelompok orang yang dilabeli anggota jaringan NII di Sumbar dan berniat menggulingkan pemerintah menjelang Pemilu 2024.

Menurut politikus PAN itu, Densus 88 perlu mempertanggungjawabkan informasi jaringan NII di Sumbar yang dinyatakan akan menggulingkan pemerintahan. Apalagi yang ditangkap 16 orang.

Dalam penangkapan itu disertai dengan alat bukti hanya berupa golok. “Pertanyaannya apakah mungkin menggulingkan pemerintahan dengan golok? Sungguh luar biasa dan bombastis sekali,” ujar Guspardi.

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Sumbar II itu menegaskan bahwa penangkapan Densus 88 terhadap terduga teroris di Sumbar memberikan stigma negatif terhadap provinsi tersebut. Pasalnya, secara kultur, orang Minang itu tidak memiliki kecenderungan jadi teroris.

Kultur budaya dan kearifan lokal serta perjalan sejarah mencatat bahwa orang Minang tidak pernah mau keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Apalagi masyarakat Minang mempunyai filosofi kultural, Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Guspardi meminta Densus 88 menyampaikan ke publik tentang proses, fakta, dan hasil analisis yang menyatakan paham NII itu bisa menjangkiti masyarakat.

“Kami meminta Densus melakukan proses penyidikan yang lebih akuntabel serta transparan, agar masyarakat mengetahui secara terang-benderang tentang kebenaran berita ini,” ulasnya.

Sebagaimana diketahui, pada Maret 2022 Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 16 orang yang diduga anggota jaringan NII. Penangkapan itu berlangsung di dua kabupaten, yakni Dharmasraya dan Tanah Datar.

Sebelumnya, Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyatakan, tersangka jaringan NII di Sumbar berupaya untuk melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024.

Rencana tersebut diperoleh dari keterangan tersangka yang diberikan kepada penyidik. Ditambah pula dengan barang bukti yang ditemukan di lokasi penangkapan.

“Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah disiapkan oleh jaringan NII Sumatera barat, yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024,” kata Kombes Aswin Siregar kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/4).

Menurut Aswin, jaringan NII Sumbar memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo. Yaitu, rencana mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam.

Aswin menyebut, NII Sumbar memiliki banyak rencana. Ada potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam (disebut golok) dan sedang mencari para pandai besi. {JP}