Pasar Gembrong Terbakar, Politikus PSI: Kebakaran Berulang Terus, Padahal Jakarta Belum Musim Kemarau

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya Sarana menyesalkan peristiwa terbakarnya Pasar Gembrong, Jakarta Timur pada Minggu (24/4/2022) malam.

Berdasarkan peristiwa kebakaran tersebut, Ia mengemukakan, jika saat ini angka kebakaran di ibu kota meningkat dibandingkan tahun lalu.

“Sebelumnya, kami turut prihatin atas bencana kebakaran yang dialami masyarakat Pasar Gembrong Jakarta. Memang angka kebakaran Jakarta naik jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar William kepada wartawan, Senin (25/4/2022).

Menurut William, dari Januari hingga 12 April 2022 sudah 450 kejadian kebakaran terjadi di Jakarta. Kondisi ini disebutnya menunjukan saat ini ibu kota sedang dalam kondisi darurat kebakaran.

Apalagi, saat ini Jakarta belum memasuki musim kemarau. Tidak seharusnya kebakaran terjadi begitu banyak dalam waktu singkat.

“Padahal, tahun lalu masih 370 kejadian. Kami heran. Kok kebakaran ini terus berulang dalam waktu yang singkat? Padahal Jakarta belum masuk musim kemarau,” jelas William.

Karena itu, William meminta Pemprov DKI Jakarta untuk segera memeriksa ulang keamanan gedung. Apalagi, kejadian di Pasar Gembrong ini bukan kebakaran kali pertama di lokasi yang sama.

“Coba dicek, apakah mereka sudah ada hidran, sprinkler, dan APAR? Lalu apakah berfungsi dengan optimal? Pasar Gembrong ini sudah pernah terbakar di 2015 dan 2017. Berulang loh ini. Di tempat yang sama,” tuturnya.

Ia juga meminta agar Gubernur Anies Baswedan segera menuntaskan Peratutan Gubernur terkait relawan kebakaran.

“Segera tuntaskan penyusunan Peraturan Gubernur terkait Pembentukan Relawan Kebakaran di tingkat RT. Jadi relawan ini nantinya diharapkan dapat memberikan tindakan awal pemadaman, sebelum Damkar datang ke lokasi,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak 400 bangunan yang terdiri dari rumah dan pertokoan, ludes terbakar di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Minggu (24/4/2022) malam.

Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, luas area terbakar sekitar 1.200 meter persegi.

“Objek terbakar 400 bangunan terdiri dari rumah dan pertokoan di RT 2, 3, 4, 5 dan 6 RW 01,” kata Gatot Sulaeman di Jakarta, Senin (25/4/2022).

Menurut dia, akibat peristiwa kebakaran itu kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar. Kebakaran tersebut diduga terjadi karena korsleting listrik dari salah satu rumah warga.

“Pemilik rumah teriak terjadi kebakaran dan warga berusaha memadamkan api, namun api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitarnya karena bangunan sekitar terbuat dari kayu,” ujar Gatot.

Dia menambahkan pihaknya pertama kali mendapat laporan kebakaran itu sekitar pukul 21.06 WIB.

Sebanyak 32 unit mobil pemadam kebakaran dari Sudin Gulkarmat Jakarta Timur dengan 130 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Luasnya area yang terbakar membuat proses pemadaman berlangsung lama.

“Awal pemadaman tadi pukul 21.17 WIB dan pukul 04.30 WIB masih dalam proses pendinginan,” katanya. {suara}