News  

Rusia Putus Total Pasokan Gas ke Polandia dan Bulgaria, Tensi Menuju Perang Dunia III Makin Panas

Raksasa energi Rusia Gazprom hari ini menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia. Hal itu diberlakukan setelah kedua negara tersebut gagal membayar gasnya dalam rubel, seperti yang diperintahkan Vladimir Putin.

Keputusan tersebut merupakan tanggapan terberat Kremlin terhadap sanksi Barat yang dijatuhkan atas invasi Moskow ke Ukraina. Sebagai tanggapan, Inggris memperingatkan Presiden Putin bahwa langkah Rusia hanya akan menambah statusnya sebagai paria ekonomi dan politik.

Sementara Polandia dan Bulgaria keduanya mengatakan mereka hampir mengakhiri ketergantungan mereka pada gas Rusia. Langkah Moskow menyebabkan harga gas Eropa melonjak sebanyak 24 persen.

Negara-negara UE adalah yang pertama kali diputus oleh pemasok utama Eropa sejak Kremlin meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 20202, dan setelah itu mengancam akan mematikan keran ke Eropa.

Perang tersebut telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas dengan NATO, di mana Polandia dan Bulgaria menjadi anggotanya.

Bulan lalu, Putin memerintahkan negara-negara Eropa untuk membayar Gazprom milik negara, perusahaan gas alam terbesar di dunia, dalam rubel setelah Barat membekukan aset Rusia dan sebagian besar memotong Moskow dari sistem ekonomi Barat.

Negara-negara Uni Eropa lainnya telah menolak perintah Putin, tetapi sejauh ini Polandia dan Bulgaria adalah dua negara yang melihat pasokan gas Rusia mereka dihentikan.

“Gazprom telah sepenuhnya menangguhkan pasokan gas ke Bulgargaz (Bulgaria) dan PGNiG (Polandia) karena tidak adanya pembayaran dalam rubel,” kata Gazprom dalam sebuah pernyataan.

Gazprom juga memperingatkan bahwa transit melalui Polandia dan Bulgaria – yang menjadi tuan rumah jaringan pipa yang memasok Jerman, Hongaria dan Serbia – akan dihentikan jika gas diambil secara ilegal.

Perusahaan utilitas gas yang dikendalikan negara Polandia PGNiG kemudian mengkonfirmasi bahwa Gazprom telah ‘sepenuhnya menangguhkan’ pasokan gas ke Polandia melalui pipa Yamal.

“Meskipun pemenuhan semua kewajiban berdasarkan kontrak Yamal oleh PGNiG, pada 27 April tahun ini, Gazprom telah berhenti mengirimkan gas alam,” kata kelompok Polandia itu dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, dampak lain dari pemutusan gas berpotensi pada meningkatnya eskalasi di Eropa. Polandia dan Bulgaria yang merupakan anggota NATO berpotensi menjadi pemicu terjadinya Perang Dunia III. {PR}