News  

Jokowi Takkan Lengser Oleh Demonstrasi

Berita dinanti-nanti rakyat akhirnya datang juga. Jokowi dan Iriana, kata Gibran Rakabuming sudah kemas-kemas barang keluar istana. Publik menyambut baik kabar tak biasa dari putera sulung Jokowi itu.

Selain rakyat menyambut dengan sukacita. Isyarat Jokowi lengser sudah terlihat sangat gamblang saat pertemuan KTT Khusus ASEAN-AS atau ASEAN-US Special Summit (AUSS) 11-13 Mei 2022 lalu di Washington DC.

Jokowi dicuekin petinggi AS. Tak satupun pejabat tinggi AS menyambut kedatangan Jokowi di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat. Dalam beberapa foto dan video yang beredar, tampak Jokowi dikucilkan dalam AUSS.

Perlakuan yang berbeda saat Presiden Soeharto berkunjung ke AS tahun 1982. Presiden RI ke-2, Soeharto disambut hangat oleh Presiden AS ke-40, Ronald Reagen. Dalam kunjungan itu, Soeharto dan rombongan disambut di Gedung Oval, Gedung Putih, Washington DC. Lah Jokowi disambut Joe Biden dimana?

Soeharto tidak malu berpidato dalam bahasa Indonesia di depan Ronald Reagen. Lain halnya dengan Jokowi, bahasa Inggrisnya jadi tertawaan banyak orang. Belepotan dan malu-maluin.

Presiden RI ke-2 Soeharto dikagumi dan dihormati oleh rakyatnya. Tak hanya itu, Soeharto juga disegani oleh para pemimpin dunia. Tidak menjadi bahan olok-olok pemimpin negara lain dan rakyatnya sendiri.

Dinginnya sambutan petinggi AS terhadap Jokowi membuat oposisi Indonesia mendapat ‘amunisi’ baru. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden seolah memberi pesan agar Jokowi segera lengser sebelum dilengserkan oleh kekuatan rakyat yang sudah muak dan muntah dengan kondisi Indonesia hari ini. Krisis kepercayaan terhadap Jokowi, baik dunia internasional maupun rakyatnya sendiri sudah berada di titik nadir.

Tersiar kabar setelah pulang dari AS, Jokowi akan mengikuti jejak Pak Harto 24 tahun silam. Mengundurkan diri sebagai Presiden. Belum dapat dipastikan kebenaran kabar burung tersebut. Apakah ada kaitannya antara desas-desus Jokowi mundur dengan kemas-kemas barang seperti kata Gibran Rakabuming sebagai pertanda Jokowi akan segera meninggalkan Istana.

Ketiadaan figur sentral seperti Amien Rais pada tahun 1998, sulit massa akan turun lebih besar dengan intensitas dan skala lebih luas pada aksi unjuk rasa tahun 2022. Apalagi tokoh yang dianggap sebagai pemersatu bangsa dan mampu mengumpulkan jutaan massa sedang dipenjara oleh rezim Jokowi. Disinilah kita memahami alasan sebenarnya mengapa IB HRS dipenjara.

Tanpa mengecilkan arti demonstrasi yang mulai marak kembali akhir-akhir ini dengan skala massa lebih kecil dan tidak meluas seperti 1998. Bahkan cenderung berlangsung secara sporadis tanpa figur sentral. Sangat sulit rezim Jokowi akan jatuh oleh unjuk rasa seperti ini. Hanya percikan kecil yang tidak membuat Jokowi ‘kesetrum’.

Berdasarkan analisis penulis, rezim Jokowi akan jatuh karena konflik internal di koalisi partai pemerintah. Sudah menjadi rahasia umum. Biasanya partai yang menjadi bagian dari koalisi pemerintah bermuka dua. Main mata dengan kelompok demonstran untuk menjatuhkan kekuasaan. Malah ada demonstrasi bikinan orang-orang pemerintah. Ada pula demo bayaran berbaju oposisi. Mengusung isu Jokowi mundur untuk merangkul kalangan oposisi.

Hal ini terjadi karena ketidakpuasan partai politik pendukung pemerintah. Bukan karena faktor perbedaan ideologi. Lebih kepada perbedaan kepentingan dan politik akomodasi kekuasaan di pos-pos strategis. Ya… Tidak jauh-jauh dari urusan perut lah.

Bila tidak diakomodir bisa saja tekanan politik terhadap Jokowi untuk mundur akan berlangsung lebih kencang lagi. Gonjang-ganjing Jokowi mundur akan hilang dengan sendirinya bila terjadi deal-deal baru antara Jokowi dan partai koalisi pemerintah terutama PDIP. Kecuali terjadi karena faktor eksternal seperti krisis moneter dan ambruknya keuangan negara.

Tanggal 21 Mei mengingatkan kita 24 tahun silam saat Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia. Akankah 21 Mei 2022 menjadi sejarah baru, Jokowi menyatakan berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia. Wait and see!

Benarkah KH. Ma’ruf Amin menjadi Presiden hingga berakhirnya masa jabatan 2024 atau sama-sama mengundurkan diri mengikuti jejak Jokowi? Bila Jokowi dan Ma’ruf Amin mengundurkan diri secara bersama-sama akan menjadi sejarah baru di Indonesia. Triumvirat mengambil alih kekuasaan sampai terpilihnya presiden dan wakil presiden baru oleh MPR.

Akankah Prabowo Subianto bakal ditetapkan oleh MPR menjadi Presiden pengganti Jokowi dan Puan Maharani menjadi Wakil Presiden sampai 2024?. Wallahua’lam bish-shawab.

Bandung, 18 Syawal 1443/19 Mei 2022
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial