Kerenggangan hubungan dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), seolah mempersulit langkah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),
Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, untuk maju dalam kontetasi pada 2024 mendatang.
Kondisi ini, membuat Cak Imin harus menggunakan berbagai cara untuk meraih dukungan dari warga Nahdliyin.
Seperti yang dia lakukan kepada NU di seluruh wilayah Jawa Timur dengan memberikan bantuan yang nilainya mencapai Rp 300 miliar.
Menurut Direktur Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, gelagat politik Cak Imin itu memang tidak bisa terlepas dari posisi PBNU yang cukup berjarak dengan PKB.
“Memang ada hubungan yang kurang mesra antara PBNU dengan PKB. PBNU hari ini berbeda dengan PBNU kemarin, di mana PKB dengan PBNU kemarin punya kesenyawaan politik,” ujar Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/5).
Akibat hal tersebut, Ali memandang bantuan yang digelontorkan Cak Imin senilai Rp 300 miliar adalah bagian dari upaya mengais dukungan dari warga Nahdliyin.
“Ketika dia memberikan bantuan kepada warga NU ini sesuatu yang biasa saja sebenarnya. Tapi kalau jumlah bantuannya sampai Rp 300 miliar ini luar biasa,” tuturnya.
“Maka, apa yang dilakukan Cak Imin memang dalam rangka mengais dukungan dari warga-warga NU. Karena harus diakui, basis pemilih PKB ya kaum Nahdliyin,” demikian Ali.(Sumber)