News  

Terlilit Utang Rp.49 Triliun, Perusahaan Kosmetik Revlon Ajukan Permohonan Bangkrut

ilustrasi

Perusahaan kosmetik raksasa asal Amerika Serikat Revlon.Inc mengajukan permohonan bangkrut Pada Rabu malam, (15/6) waktu setempat.

Permohonan tersebut diajukan lantaran perusahaan telah bergulat dengan beban utang yang rumit dan rantai pasokan global yang kacau.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/6), Revlon mengatakan saat ini pihaknya sedang berharap untuk menerima pinjaman USD 575 juta.

Dana tersebut untuk mendukung operasi sehari-hari.

“Struktur permodalan kami yang menantang telah membatasi kemampuan kami untuk menavigasi masalah ekonomi makro untuk memenuhi permintaan ini,” tulis Presiden dan Chief Executive Officer Revlon Debra Perelman dalam keterangan tertulis, Kamis pagi.

Tercatat Revlon memiliki utang jangka panjang sebesar USD 3,31 miliar atau setara Rp 48,98 triliun (asumsi Rp 14.800/dolar AS) per 31 Maret 2022.

Kapitalisasi pasar perusahaan pun dilaporkan hampir senilai USD 123 juta pada penutupan perdagangan Rabu. Perdagangan saham Revlon pun dihentikan pada sesi pre-market Wall Street Kamis, Kemarin.

Pengajuan kebangkrutan Revlon ini menjadikan perusahaan tidak dapat memenuhi hampir sepertiga permintaan pelanggan untuk produknya secara tepat waktu.

Alasanya, karena ketidak mampuannya untuk mendapatkan pasokan bahan baku yang cukup dan teratur.

Adapun pengiriman komponen dari China ke Amerika Serikat, Revlon membutuhkan 8 hingga 12 minggu dan biaya empat kali lipat harga 2019.

Dari sisi penjualannya, Revlon mencatat sebesar USD 1,9 miliar pada 2020 turun 21 persen dari 2019.

Meskipun bisnis telah pulih di 2021, pendapatan Revlon masih di bawah tingkat pra-pandemi.

Terlebih lagi adanya persaingan ketat dengan produk baru seperti Glossier, Kylie Jennerr’s Kylie Cosmetics dań Rihanna’s Fenty Beauty.(Sumber)