Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menikmati kesempatan bermain layangan usai meresmikan turnamen Layangan Aduan Piala Gubernur Tahun 2022 di Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Sabtu (2/6).
Saking semangatnya, Anies bahkan dua kali mencoba menerbangkan layangan. Kesempatan pertama ia lakukan sambil beradu dengan mantan juara dunia empat kali dalam turnamen layangan, yakni Akiat.
Anies beradu dengan Akiat menaikkan layangan. Dalam kesempatan itu dimenangkan Anies Baswedan, sebab benang layangan Akiat putus.
Sebelum kemudian meninggalkan lapangan turnamen, Anies hendak mencoba lagi menaikkan layangan. Kali ini ia lakukan sendiri dengan didampingi Ketua Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (Perlasi), Essa Muhammad.
Namun di tengah asiknya mengulur layangan, Anies dikerumuni pengunjung dan sejumlah atlet pelayanan dari daerah.
Beberapa dari pengunjung dan masyarakat sekitar mengerumuni Anies sambil berfoto. Kemudian mereka meneriakkan kalimat ‘Anies For Presiden’; ‘Anies Presidenku’.
Seusai bermain layangan, Anies bersama Akiat dan beberapa petinggi Perlasi naik podium. Di tengah sambutan, beberapa orang kembali meneruskan ‘Anies For Presiden’.
Teriakan-teriakan semacam itu sudah terdengar sejak Anies Baswedan tiba di lapangan turnamen. Anies terlihat menikmati rangkaian acara pembukaan turnamen layangan adu tersebut.
Anies mengaku sangat beruntung bisa bermain dengan mantan juara dunia layangan. Bagi dia, momen tersebut semacam membawanya ke masa kecil dulu.
“Saya beruntung juga tadi boleh main layangan melawan Koh Akiat. Dan saya tidak menduga layangannya Koh Akiat bisa putus. Siap yang nge-doain tadi itu?” kata Anies sambil tertawa.
Anies menjelaskan bahwa layangan sangat lekat dengan masa kanak-kanak, walau sekarang sudah menjadi ajang olahraga.
“Bermain layangan adalah, kebiasaan jutaan anak-anak di Indonesia. Masa kecil jutaan kita adalah memainkan itu di siang hari sampai sore dan ini sekarang dikembangkan menjadi sebuah olahraga yang bisa dikompetisikan,” kata dia.
Dari itu, lanjut dia, turnamen layangan aduan yang juga dirangkaikan dengan ulang tahun Jakarta ke-495 semacam ini harus didukung.
“Ini bisa membawa hobi menjadi prestasi dan ketika menjadi prestasi dia akan mengharumkan nama Indonesia,” tambahnya kepada wartawan.
“Dan memang terasa sekali olahraganya, di mana secara fisik membutuhkan gerakan-gerakan, keterampilan, ketaktisan, yang itu sama dengan olahraga-olahraga tanding lainnya,” katanya.
Anies mengenang masa kecilnya yang rutin bermain layangan dan kerap menimbulkan masalah.
“Dulu saya main layangan memang rutin. Bahkan sering muncul masalah karena lupa waktu kalau main layangan, siang yang harusnya tidur, bisa pergi main layangan sampai panjang,” kenang dia.
Tapi sekarang, kata dia, layangan sudah bisa menjadi cabang olahraga tapi tetap mengingatkan masa-masa kecil.
“Ini saya kembali kepada masa-masa kita dulu tumbuh besar,” ungkap Anies.
Anies berharap, dengan berkembanganya turnamen kayangan ini, akan melahirkan atlet-atlet dunia baru.
“Mudah-mudahan turnamennya berjalan lancar, dan InsyaAllah nanti muncul atlet-atlet,” harapnya
“Tapi ingat, semboyannya: di atas lawan, di bawah kawan,” kata Anies mencoba mendengungkan slogan pra atlet layangan.
Turnamen Layangan Aduan yang baru saja diresmikan Anies ini berlangsung selama dua hari, 03-04 Juli 2022 dan diikuti sekitar 10 provinsi. Dari tuan rumah, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Banten, Sumatera hingga Sulawesi.(Sumber)