Viral! Warganet Heran Daftar MyPertamina Ditanya Hobi, Publik: Gak Sekalian Tanya Cita-Cita?

Cuitan seorang warganet yang sedang mendaftar aplikasi MyPertamina menjadi viral. Pasalnya, setelah selesai mengisi data aplikasi, ia tidak bisa mendaftar MyPertamina karena belum mengisi kolom hobi.

Tangkapan layar yang menunjukkan ia gagal mendaftar MyPertamina karena belum menuliskan hobinya itu dibagikan di akun Twitternya. Tak lupa, warganet ini menuliskan caption bernada sarkatis.

“Penting?” tanya warganet ini saat mengunggah tangkapan layar tersebut, seperti dikutip Suara.com, Senin (4/7/2022).

Sontak, kolom hobi dalam pendaftaran MyPertamina langsung membuat warganet heboh dan bertanya-tanya. Mereka heran mengapa perlu mengisi hobi, padahal aplikasi itu hanya digunakan untuk membeli BBM.

Cuitan itu bahkan sudah mendapatkan 10 ribu retweet dan 60 ribu tanda suka. Ribuan akun Twitter juga langsung membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat kocak hingga menohok.

Banyak dari warganet yang menganggap syarat tersebut bukanlah hal yang penting, mengingat tidak ada hubungan secara langsung antara hobi yang dimiliki dan jumlah BBM yang akan dibeli.

Mereka pun berbondong bondong mengungkapkan pendapat mereka soal kebijakan pendaftaran akun MyPertamina yang menyematkan kolom hobi.

“Sapa tahu mau dikasih merchandise yang sesuai ma hobby,” celutuk warganet.

“Biar gampang nyari bahan obrolan, kak,” sahut warganet.

“MyPertamina berasa dating apps,” tambah yang lainnya.

“Kalau hobinya nyium bau bensin gak boleh ngisi,” tebak warganet.

“Sumpah mau ngisi bensin aja ditanyain hobi anjir, plis stop kegajelasan ini. Apa hubungannya hobi sama bensin?” tanya warganet dengan emoji menangis.

“Gak sekalian nanya cita-cita?” timpal lainnya.

Tentu saja, syarat untuk memasukkan hobi akun MyPertamina tersebut dijadikan lelucon oleh banyak orang. Hal ini seolah menambah panjang kontroversi mengenai pemberlakuan pembelian BBM bersubsidi dengan aplikasi MyPertamina.

Adapun tujuan Pertamina meluncurkan aplikasi ini untuk bisa mengantisipasi adanya penimbunan. Selain itu, aplikasi ini juga bertujuan untuk memberikan transparansi kepada masyarakat soal pembelian BBM

Namun nyatanya, MyPertamina justru memicu banyak protes dari masyarakat yang menganggap aplikasi ini hanya mempersulit konsumen, bukan menyelesaikan permasalahan yang ada.

Apalagi, tidak semua pengendara kendaraan bermotor memiliki akses smartphone dengan aplikasi MyPertamina tersebut.

Ditambah lagi, larangan menggunakan ponsel secara aktif di SPBU menambah panjang daftar pertanyaan besar di masyarakat kepada jajaran direksi Pertamina.

 

Hingga saat ini, pemberlakuan aplikasi MyPertamina dilakukan pada 11 kota yang sudah mengujicobakan aplikasi. Walaupun sudah diujicobakan, masih banyak masyarakat yang menyayangkan langkah Pertamina ini.

Sosialisasi penggunaan aplikasi MyPertamina dinilai tidak merata, sehingga membuat banyak pelanggan kebingungan saat menggunakan aplikasi tersebut.

Bahkan, banyak dari mereka yang mengaku lebih memilih membeli BBM eceran yang sering dijual di pinggir jalan, karena tidak terlalu menghabiskan waktu.(Sumber)