Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tual, Provinsi Maluku, pada Kamis (7/7) berakhir ricuh. Sejumlah fasilitas di ruang rapat dirusak oleh beberapa anggota dewan.
Dalam rekaman video, terlihat sejumlah anggota DPRD bersitegang bahkan nyaris baku hantam.
Meja rapat juga didorong hingga terjatuh. Sejumlah barang yang berada di atas meja seperti mikrofon, gelas, dan tanda nama anggota juga rusak.
Wakil Ketua DPRD Kota Tual, Ali Mardana, saat dihubungi kumparan, membenarkan peristiwa itu. Ia mengakui ada masalah antarfraksi yang belum terselesaikan.
“Adanya satu fraksi, yakni Fraksi PKS yang tidak mendistribusikan anggotanya di Komisi 3. Itu yang diprotes oleh teman-teman (Anggota DPRD yang ricuh),” ujar Ali, Sabtu (8/7).
Ali mengungkapkan dari 3 fraksi di DPRD Kota Tual, Fraksi PKS tidak mengirimkan anggotanya di Komisi 3.
Hal ini diduga agar komposisi anggota Fraksi PKS di dua komisi lainnya menjadi lebih kuat.
Ali Mardana yang merupakan anggota Fraksi Indonesia Maju yang terdiri dari PDIP, Partai NasDem, PPP, PKB, Partai Gerindra, PAN, PBB, tidak terima atas keputusan Fraksi PKS itu.
Rapat paripurna yang beragendakan mendengar laporan pertanggungjawaban wali kota itu, akhirnya tidak selesai seperti agenda.
Belum ada pernyataan dari fraksi PKS DPRD Tual terkait hal ini.(Sumber)