Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menuai kontroversi setelah berbicara mengenai Pilpres 2024. Bahlil menyebut duet Puan-Anies bisa memenangkan pemilihan bahkan hanya dengan satu putaran.
Pernyataan soal usulan duet Puan-Anies itu disampaikan Bahlil saat rilis survei Indikator Politik Indonesia, Senin (12/7/2022), yang digelar secara virtual.
Menanggapi hal itu, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengkritik posisi Bahlil sebagai Menteri Investasi tetapi bicara mengenai politik.
Menurut Refly, seharusnya Bahlil bicara sesuai dengan kapasitasnya. Apalagi Bahlil bukan kader partai politik mana pun.
“Orang itu harus sesuai kapasitasnya. Ngapain Bahlil ngomong soal pencapresan, toh dia menteri di bidang investasi dan bukan berasal dari partai politik,” kata Refly di kanal YouTube pribadinya, Selasa (12/7/2022).
Refly menegaskan, tidak ada relevansi bagi seorang Menteri Investasi menyampaikan pernyataan soal pencapresan. Ia menyarankan Bahlil sebaiknya bicara sesuai porsinya sebagai Menteri Investasi.
“Jadi enggak ada relevansinya ngomong seperti itu. Karena itu, Dia harus ngomong sesuai porsinya. Jadi porsinya menteri investasi, ngomong lah soal investasi,” ucapnya.
Ia lantas menyinggung soal menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, banyak menteri yang tidak bekerja sepenuh hati.
“Sayang sekali Presiden Jokowi dilingkari orang-orang yang tidak mau bekerja penuh sebagai seorang menteri, tapi melihat peluang untuk gandul dengan kekuasaan berikutnya atau bahkan berambisi capres atau cawapres,” ungkap Refly.(Sumber)