News  

Selama 19 Tahun, 219 Hektare Hutan di Aceh ‘Menghilang’

Luas hutan di Provinsi Aceh semakin hari semakin berkurang. Hutan kini sudah banyak berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, tambang, hingga tambak.

 

Menurut data kolektif 1.0 yang dimiliki Ketua Yayasan Auriga Nusantara, Timer Manurung, sejak tahun 2000 hingga 2019, luas hutan Aceh menurun sebanyak 5,49 persen atau 219 hektare dari 4 juta hektare tutupan hutan Aceh.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLAceh, Timer menyebut, sebanyak 204,55 persen atau 330 ribu hektare hutan di Aceh sudah dijadikan perkebunan kelapa sawit. Kemudian 59,43 persen atau 300 hektare dijadikan tambang, dan 90,51 persen atau 7,4 ribu hektar dijadikan tambak.

“Itu menjadi masukan yang dipakai oleh otoritas untuk melakukan atau merencanakan pembangunan secara lebih bijak. Kemudian perkembangan-perkembangan, data-data ini bisa memberi arahan atau kemana sebenarnya, misalnya mulai industri sawit,” kata Timer dalam diskusi “Dinamika Tutupan Lahan Sumatera, bersama Mapbiomas Indonesia” di Banda Aceh, Rabu (27/7).

Dia menjelaskan, dari data yang dimiliki hanya sekitar 19 persen sawit Indonesia yang berupa tutupan hutan pada tahun 2000. Padahal, kata dia, perkebunan sawit di Sumatera sudah ada sejak satu abad silam.

“Kalau misalnya kita pakai parameter depolarisasi, 80 persen sawit Indonesia bukan depolarisasi,” sebut Timer.(Sumber)