Wapres Jusuf Kalla meminta agar tabloid Indonesia Barokah yang sudah diterima masjid-masjid, untuk segera dibakar.
“Ya itu karena melanggar aturan apalagi mengirim ke masjid. Saya nanti harap jangan dikirim ke masjid. Semua yang (sudah tiba di) masjid-masjid itu dibakarlah, siapa yang terima itu,” kata JK seperti di lansri pada laman detik.
Jusud Kalla yang juga Ketua Dewan Masjid menegaskan agar tidak menjadikan masjid menjadi tempat tersebarnya hoax. “Jangan masjid jadi tempat bikin hoax macam-macam. Jangan diadu,” ujarnya lagi.
Sementara itu seperti dikutip dari tempo, Presiden Jokowi irit komentar terkait penyebaran tabloid Indonesia Barokah ini. “Belum (baca). Saya baru mau cari,” kata Jokowi usai menghadiri Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama ke-73 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 27 Januari 2019.
Jokowi baru mau berkomentar setelah membaca isi Tabloid Indonesia Barokah, pernyataan ini juga sama ketika ditanya oleh wartawan pada hari Jumat, 25 Januari 2019. “Saya belum pernah baca. Saya cari sebentar lagi. Saya cari. Kalau sudah cari, ketemu, baca, baru saya komentar,” ujarnya saat itu.
Di lain pihak, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta PT Pos Indonesia tidak ikut menyebarkan tabloid tersebut.
“Kita juga akan ingatkan PT Pos (Indonesia) agar tidak ikut menyebarkan hal yang kontennya nanti kita persoalkan secara hukum,” ujar Habiburokhman seperti yang dikutip dari halaman detik. Habiburokhman menambahkan, isi dari tabloid ‘Indonesia Barokah’ menebar ketakutan di masyarakat dan menyerang sekaligus fitnah kepada pasangan capres dan cawapres yang didukungnya.