News  

Makam Keramat Buyut Jenggot Mau Digusur Pengembang, Para Kyai dan Aktivis Banten Pasang Badan

Ratusan jamaah yang terdiri dari para kyai, ustadz, santri, hingga para aktivis bersama tokoh masyarakat menyerukan siap mempertahankan Makam Keramat Buyut Jenggot (Tubagus Rajasuta), yang berlokasi di Kampung Sukasari Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Seruan jamaah yang datang dari berbagai daerah, antara lain Sukabumi, Jakarta, Serang, Kabupaten Tangerang, dan wilayah Kota Tangerang ini saat menggelar ziarah akbar sekaligus memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 Hijriyah, Ahad (31/07).

Satu persatu perwakilan kyai, ustadz, santri dan aktivisi secara bergantian melalukan orasi dan mimbar ceramah, yang isinya mengajak masyarakat untuk mempertahankan Makam Keramat Buyut Jenggot.

Yang tersiar kabar akan digusur oleh pengembang perumahan dalam waktu dekat.

“Bersama kawan-kawan, saya akan berjuang pertahankan makam Keramat Buyut Jenggot atau Tubagus Rajasuta, bin Sultan Ageng Tirtayasa ini,” pekik Saipul Basri salah satu inisiator agenda ziarah akbar.

Makam tersebut menurutnya bukan saja sebagai cagar budaya religi, melainkan makam ulama Banten yang telah berjuang untuk negeri ini. Dan harus dipertahankan.

Untuk itu, ia menyatakan akan berjuang sekuat tenaga guna mempertahankan makam Keramat Buyut Jenggot agar tidak digusur oleh pengembang perumahan.

“Kita akan jaga, rawat dan lestarikan juga sebagai cagar budaya religi. Makam Keramat Buyut Jenggot tidak bisa digusur tidak boleh bergeser, saya akan pasang badan,” cetus Saipul disambut takbir “Allahuakbar” para jamaah.

Hal yang sama juga disampaikan Kyai Azmi yang langsung datang dari Sukabumi, Jawa Barat. Ia menyerukan ikut berjuang mempertahankan makam Keramat Buyut Jenggot agar tidak digusur.

Kyai Azmi yang juga pimpinan Pondok Pesantren An-Nuqtoh ini mengajak para jamaah, alim ulama, kyai, santri, aktivis dan masyarakat untuk bersatu pertahankan makam Keramat Buyut Jenggot yang sudah menjadi ikon bagi masyarakat Cibodas, Kota Tangerang.

“Ini (Buyut Jenggot) adalah orangtua kita, guru kita, beliau anak dari Sultan Ageng Tirtayasa. Pahlawan bangsa asal Banten, kita harus pertahankan jangan sampai digusur,” pekik Azmi kembali disambut takbir jamaah.

Makam Keramat Buyut Jenggot yang terletak di Panunggangan Cibodas ini, menurut dia, Panunggangan pada zaman dahulu kala adalah para penunggang kuda (baca-pahlawan) yang berjuang melawan para penjajah Belanda.

“Dikelilingi sungai Cisadane, Panunggangan ini artinya para penunggang kuda. Mereka adalah para pahlawan bangsa, salah satunya Syekh Buyut Jenggot,” ujarnya.

“Maka, kita wajib menjaga dan merawatnya. Kita pertahankan makam ini untuk tetap dilokasi ini, jangan sampai digusur. Allahuakbar,” Azmi kembali menegaskan.

Salah satu tokoh masyarakat Kota Tangerang, Haji Mahdi, juga mengajak para jemaah untuk mempertahankan Makam Keramat Buyut Jenggot tetap berada di kampung Cibodas.

Bahkan, ia menyerukan melakukan perlawanan berupa aksi unjukrasa ke kantor pengembang perumahan. Jika pengembang tetap memaksa merelokasi makam.

“Kita lawan kalau mereka bersikeras merelokasi makam ini. Kita aksi ke kantor pengembang, jangan takut. Saya berada paling depan kalau aksi,” cetus Mahdi.

Para aktivis yang tergabung dalam “Tim 9” ini sebelumnya sudah melayangkan surat permohonan keberbagai instansi dan dinas. Agar keberadaan Makam Keramat Buyut Jenggot dijadikan cagar budaya yang diakui pemerintah.

“Kami sudah melayangkan surat kepada 9 instansi untuk menjadikan makam Syekh Buyut Jenggot (Tubagus Rajasuta), sebagai cagar budaya Kota Tangerang,” ujar Tubagus Saptani, Koordinator Tim 9 Makam Keramat Buyut Jenggot.

Selain berorasi, para jamaah bersama elemen masyarakat ini juga memberikan dukungan dengan penandatangan diatas kain putih yang bertuliskan “Jaga-Rawat-Lestarikan-Cagar Budaya”.

Malamnya, para jamaah melakukan tahlil dan zikir bersama di Makam Keramat Buyut Jenggot. Dipimpin para pemuka agama setempat.

Buyut Jenggot diperoleh informasi tak lain adalah Tubagus Rajasuta bin Sultan Ageng Tirtayasa (Sultan Banten ke-Enam).

Hingga berita ini dilansir, belum ada keterangan dari pihak pengembang. Dilokasi makam terlihat tengah berjalan pembangunan dan pagar seng mengelilingi lingkungan makam yang tepat berada di samping tol Tangerang-Jakarta.

(Sumber)