News  

Sosok Nyentrik Matius Marey, Ajudan Ferdy Sambo Yang Gondrong, Berewok dan Bertatto

Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memiliki 8 ajudan yang berasal dari berbagai satuan Polri. Jumlah ajudan tinggal 7 setelah Brigadir Yosua tewas pada 8 Juli 2022.

Tujuh ajudan yang tersisa menjadi sorotan, apalagi saat dipanggil Komnas HAM terkait kasus tewasnya Brigadir Yosua dan dua di antaranya oleh Bareskrim dijadikan tersangka.

Salah satu ajudan Ferdy Sambo adalah Bripka Matius Marey. Sosok Matius mulai menjadi sorotan publik saat foto Sambo bersama 8 ajudannya beredar beberapa hari setelah insiden penembakan Yosua.

Foto itu memperlihatkan Sambo bersama 8 ajudan berpakaian dinas. Salah satu ajudan tampil mencolok karena memiliki cambang lebat, sedangkan yang lain tampil kelimis. Ajudan bercambang itu adalah Matius Marey.

Matius kembali menjadi sorotan saat mendatangi pemanggilan Komnas HAM bersama 6 ajudan dan asisten rumah tangga (ART) di rumah Sambo pada 26 Juli 2022.

Dia tampak memakai masker hitam dan kemeja panjang warna cokelat. Tampak tato menghiasi tangan kirinya.

Matius kembali muncul di depan publik pada saat mengawal Irjen Sambo memenuhi panggilan Bareskrim Polri pada 4 Agustus 2022.

Begitu mobil yang membawa Sambo tiba, Matius langsung keluar dari pintu depan kiri dan mengawal atasannya yang keluar dari pintu di belakangnya.

Matius tampak mencolok sebab saat itu Matius tampil nyentrik dengan memakai baju warna hitam, rambut dikuncir, dan di tangannya terlihat tato.

Dibandingkan saat muncul di Komnas HAM, penampilan Matius sedikit berubah saat mengawal ketat Sambo di Bareskrim Polri. Rambutnya dicukur nyaris habis, tersisa sedikit yang kemudian dikucirnya.

Lalu siapa sebenarnya Bripka Matius?
Matius disebut berasal dari Wamena, Papua. Dia mengeyam pendidikan SMA di Biak.

Dalam sejumlah foto di akun Instagram, Matius tampak pernah terlibat dalam sebuah operasi di Papua. Foto yang diunggahnya banyak menampilkan dia sedang memegang senjata api laras panjang.

Sedang di akun Facebook, Matius lebih banyak menggunggah foto bersama keluarganya. Foto profil yang digunakan juga memperlihatkan Matius berpose bersama istri dan 4 anak kecil, diduga anak-anaknya.

Di foto itu, Matius memakai kaos merah lengan pendek. Tato memenuhi tangan kirinya. Matius yang berewok lebat tampak tersenyum sembari memegangi dua putrinya. Sedang dua anaknya yang lain, dua lelaki, berdiri di depan sang istri yang memakai gaun merah.

Foto itu tampaknya diambil di gereja. Ada spanduk kecil bertuliskan “Menguatkan Tatanan Bergereja Agar Mendatangkan Berkat bagi Masa Depan Umat dan Masyarakat.”

Polisi Dilarang Pakai Tato, Jenggot, dan Rambut Dikuncir

Penampilan Matius pun menjadi tanda tanya besar. Apakah anggota Polri boleh memelihara cambang lebat dan bertato?

Bila merujuk Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2016 tentang penyelesaian pelanggaran disiplin, pada Pasal 28 diatur bahwa anggota polisi dilarang memiliki tato, cambang, jenggot, dan menguncir rambut.

Berikut bunyi Pasal 28 tersebut:
Sikap tampang meliputi:
a. kebersihan badan;
b. kerapian dan kebersihan pakaian;
c. rambut dicukur rapi dan tidak diwarnai, dengan
ukuran Polisi Laki-laki (3:2:1) di atas kerah baju,
dan Polisi Wanita tidak melebihi 2 (dua) sentimeter
di bawah kerah baju;
d. tidak memelihara jambang, jenggot, poni dan kuncir;
e. khusus Polisi Laki-laki yang memelihara kumis
dicukur rapi;
f. khusus Polisi Wanita tidak berdandan berlebihan,
menggunakan make up yang wajar dan pantas,
tidak mencolok serta menggunakan warna natural;
g. tidak membuat atau memelihara tato di badan;
h. kuku pendek, dipotong rapi dan tidak diwarnai; dan
i. postur tubuh serta berat badan ideal

Belum diketahui mengapa Polri mengizinkan Matius memiliki cambang dan tato, apakah ada perkecualian tertentu.

Perkecualian itu, misalnya, tertuang dalam syarat mendaftar sebagai polisi, yang berbunyi: tidak bertato dan tidak ditindik atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat.(Sumber)