News  

Lagu Indonesia Raya Di Bioskop, Perlukah?

Lagu Indonesia Raya Di Bioskop, Perlukah? Radar Aktual

Tanggal 30 Januari 2019, himbauan dari Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) untuk memutarkan lagu Indonesia raya sebelum pemutaran film di setiap bioskop-bioskop seluruh Indonesia mengemuka di media sosial. Surat himbauan tersebut ditujukkan untuk seluruh bioskop dengan No. 1.30.1/Menpora/I/2019 yang ditanda-tangani langsung oleh Menpora, Imam Nahrawi.

Dikutip dari merdeka.com (31/01/18), isi surat tersebut ialah “dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme dan mewujudkan generasi muda yang bangga serta Cinta Tanah Air, dengan ini kami mengimbau kepada para pengelola bioskop di seluruh Indonesia untuk dapat memutarkan sekaligus menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum berlangsungnya setiap pemutaran film.

Kalau dirumuskan dalam sebuah dalil singkat maka akan berbunyi, karena kekhawatiran rasa nasionalisme yang mulai surut, maka bioskop punya peran untuk meningkatkan rasa nasionalisme dalam bentuk memutarkan lagu Indonesia Raya sebelum pemutaran film.

Sebelum kita mengulas lebih dalam persoalan kasus ini, perlu kiranya kita mengetahui definisi dari nasionalisme. Nasionalisme atau ikatan kebangsaan adalah ikatan yang terjadi ketika manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak pergi. Disebabkan karena wilayah yang sudah ia tempati, lalu ketika ada ancaman dari pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukan suatu negeri, ikatan ini muncul sebagai bentuk pembelaan dan perlawanan. (An-Nabhani, 2001)

Salah satu point yang ingin disampaikan An-Nabhani ialah bahwa rasa nasionalisme itu baru akan muncul ketika ada ancaman dari pihak asing. Artinya selama tidak merasa ada ancaman dari pihak asing, maka rasa nasionalisme itu tidak akan muncul. Sebagai contoh, ketika ada gerakan separatis yang ingin memerdekakan diri dari wilayah yang sudah sah secara kedaulatan, maka rasa nasionalisme itu baru akan muncul. Begitulah cara kita mendeteksi kemunculan rasa nasionalisme.

Jika kita elaborasi dengan surat himbauan Menpora yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pemutaran film di seluruh bioskop tanah air guna meningkatkan rasa nasionalisme, -pertanyaannya- apakah akan berdampak signifikan? Bagaimana kita mendeteksinya?

Cara mendeteksi rasa nasionalisme itu muncul dan tumbuh sangatlah mudah. Dengan berangkat dari definisi An-Nabhani tersebut, maka ketika ada ancaman dari luar, ia akan berada di garis terdepan untuk mempertahankan kedaulatan negaranya. Tentunya ancaman dari luar atau asing tersebut, tidak bisa kita persempit hanya sebatas ancaman fisik dan senjata, melainkan juga ancaman non-fisik.

Ancaman tersebut bisa menyerang di berbagai bidang, misalnya: politik, dalam hal ini ancaman pesanan UU yang menguntungkan asing; ekonomi, dalam hal ini kebijakan privatisasi yang menguntungkan korporasi asing, dan di bidang-bidang lainnya.

Maka puncak dari pertanyaan dalam diskursus ini adalah apakah dengan menyanyikan lagu Indonesia sebelum pemutaran film di bioskop akan memunculkan rasa nasionalisme? Jawabannya adalah Tidak. Kalaupun menambah itu sebatas karena terbawa nuansa musik yang mempengaruhi psikologis pendengar.

Lalu dengan apa kita bisa memunculkan rasa nasionalisme kita terhadap bangsa dan negara ini? Yaitu dengan diberikannya seluruh informasi dan data yang jujur, bahwa eksplorasi sumber daya alam oleh asing hanya menguntungkan korporasi asing. Penghapusan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) menjadikan Pertamina dalam penjualan BBM mengikuti harga pasar, investasi yang dijalankan bersama pemerintah China yang mensyaratkan tenaga kerja kasar merugikan buruh lokal.

Ketika semua informasi itu kita dapat, dan dirasa merugikan bangsa dan negara sendiri, tentunya secara alamiah rasa nasionalisme itu akan muncul. Mengapa? Karena ada ancaman dari pihak asing di bidang ekonomi, politik, dan lainnya yang berpotensi merugikan rakyat Indonesia.

Sampai di sini kita bisa melihat apakah himbauan itu akan berdampak signfikan atau tidak terhadap tumbuh dan kembangnya nasionalisme dalam jiwa masyarakat? Kita tunggu ketika bioskop tersebut menjalankan himbauan dari Menpora.

Budi Santoso (Pemerhati Politik)