News  

Harapan Relawan Anies Baswedan Kepada Bapak Anies Baswedan

Sejak deklarasi Relawan JABAR MANIES, Jawa Barat Bersama Anies Presiden 12 Desember 2021 lalu, mengantarkan penulis bertemu para tokoh dan ketua umum simpul relawan Anies se Indonesia. Padahal, Relawan JABAR MANIES, relawan lokal tapi menasional. Menarik dan unik. Mungkin para simpul relawan Anies Baswedan mengenal penulis dari tulisan yang sering beredar di beberapa group WhatsApp dan media sosial.

Bahkan penulis diminta menjadi Pembina dan Penasehat beberapa simpul relawan Anies. Suatu kehormatan bagi penulis bisa ‘bercengkerama’ langsung bersama orang-orang hebat dan ikhlas memperjuangkan Bapak Anies Baswedan sebagai Presiden ke-8, periode 2024-2029.

Ada muslim. Non muslim juga banyak. Guru besar, pengusaha sukses, akademisi, pensiunan tentara dan polisi mulai dari jenderal sampai kopral. Bahkan para buruh, pedagang rumahan dan asongan, pegiat dakwah, aktivis sosial, serta pelaku usaha kecil dan menengah. Senang sekali bisa berada ditengah-tengah relawan militan tak berbayar. Tak sepeserpun mereka dibayar. Mereka tahu Pak Anies Baswedan bukan orang kaya dan tidak punya uang untuk bayar para relawan itu. Inilah kelebihan utama para relawan Anies. Militan dan tak mengenal menyerah.

Kami sering ngobras alias ngobral santai sambil ngopi hingga ngobsus (ngobrol serius) tentang harapan besar para relawan Anies terhadap Bapak Anies Rasyid Baswedan andai ditakdirkan oleh Allah subhanahu wata’ala menjadi Presiden dan itu sudah tertulis di Lauhul Mahfudz (kitab tempat Allah menuliskan segala seluruh catatan kejadian di alam semesta) siapa Presiden Republik Indonesia pasca masa jabatan Jokowi berakhir Oktober 2024.

Tidak muluk-muluk harapan mereka. Pendapat para guru besar hingga wong cilik bukan wong licik. Dirangkum dalam satu rangkaian kata. Mereka ingin INDONESIA LEBIH BAIK bersama ORANG BAIK seperti Bapak Anies Rasyid Baswedan.

Lebih baik ekonominya. Harga-harga murah dan terjangkau. Itu mereka bisa lihat potret ekonomi Jakarta dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. Sebut saja dua contoh; KJP Plus dan moda transportasi terintegrasi dengan satu tarif.

Ekonomi yang berkeadilan. Kebijakan ekonomi untuk semua lapisan rakyat. Seperti kata Pak Anies dalam suatu kesempatan, “Yang besar tetap besar, yang kecil harus menjadi besar. Bukan yang besar makin besar, yang kecil makin kecil.”

Presiden yang memperlakukan umat beragama secara adil dan proporsional. Kita pun mengetahui sikap adil dan proporsional Bapak Anies Baswedan terhadap umat beragama telah dibuktikan melalui Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI). Selama kepemimpinan Pak Anies di Jakarta telah digelontorkan dana untuk BOTI hampir setengah triliun rupiah. Belum lagi umat beragama di Jakarta rukun dan damai. Sama sekali tak terdengar kegaduhan baik sesama umat beragama maupun antar umat beragama.

Soal keberanian dan ketegasan Anies Baswedan jangan ditanya. Siapa yang melanggar aturan pasti ditertibkan. Penutupan Pulau Reklamasi, Alexis dan Holywings contohnya. Baru-baru ini Gubernur Anies Baswedan langsung memecat petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) karena melakukan kekerasan terhadap perempuan. Tidak benar keberanian dan ketegasan Anies Baswedan hanya kepada etnis tertentu. Muaranya aturan. Siapapun yang melanggar aturan pasti ditertibkan. Petugas PPSU salahsatu buktinya.

Satu lagi yang membuat Relawan Anies terharu. Soal penghargaan Bapak Anies Baswedan terhadap orang-orang yang berjasa tehadap bangsa dan negara termasuk para guru, pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka oleh Bapak Anies Baswedan dibebaskan bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Sebuah keberpihakan nyata seorang Gubernur terhadap rakyatnya yang berjasa untuk bangsa dan negara. Harapan ini semoga diberlakukan di seluruh bumi Indonesia bila kelak Bapak Anies Baswedan dilantik sebagai Presiden ke-8.

Terakhir adalah harapan soal kriminalisasi ulama dan terorisme. Banyak diantara mereka meminta agar UU No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dicabut. Selain itu, mereka juga meminta Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror juga dibubarkan. Menghentikan gaya polisi lebih tentara dari tentara. Menertibkan polisi bersenjata laras panjang. Apakah tidak risih melihat patung polisi bersenjata laras panjang di markas polisi? Mengapa polisi dipersenjatai seperti tentara? Bukankah tugas polisi itu menjaga keamanan dan ketertiban? Lalu untuk apa polisi dipersenjatai dengan senjata laras panjang?

Itulah rangkuman obrolan dengan para relawan Anies yang sering penulis dengar. Harapan mereka begitu besar kepada Bapak Anies Rasyid Baswedan. Sebesar tekad mereka mengantarkan Pak Anies ke Istana Merdeka. Wajar bila mereka berjibaku dengan ikhlas memperjuangkan Bapak Anies Rasyid Baswedan agar terpilih dalam Pilpres tahun 2024. Semoga cita-cita besar Relawan Anies terwujud, Aamiin.

Merdeka!

Jakarta, 17 Muharram 1444/15 Agustus 2022
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial