Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta untuk mengungkap isu yang santer soal adanya bunker uang ratusan miliar yang disebut-sebut berasal dari praktik judi online yang melibatkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
“Penembakan dipicu karena misalnya karena ada masalah yang lebih besar ingin membongkar perkara yang lebih besar dan lain sebagainya. Termasuk soal bunker-bunker itu yang jadi viral,” kata Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR bersama Kapolri, di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
“Saya engak ngerti tuh uanganya uang monopoli atau uang beneran ya dan bunkernya di mana tapi itu ada namanya semacam gerakan yang mengait kaitan dengan persoalan perkara Ferdy Sambo ini,” imbuhnya menegaskan.
Habiburrokhman menyatakan, pihaknya mendukung penuh Listyo Sigit untuk mengusut kasus Ferdy Sambo tersebut agar menjadi terang benderang. Sebab, judi online sudah menjadi penyakit sosial dewasa ini.
“Kami mendukung sepenuh hati Kapolri berantas penyakit masyarakat seperti judi dan narkoba. Semoga badai ini berlalu dan keadilan keluarga korban bisa terpenuhi,” demikian Habiburrokhman.
Dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J ini, polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal. Kemudian, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan serta seorang asisten rumah tangga Sambo Kuat Maruf.(Sumber)