News  

Wabah Misterius Flu Tomat Merebak di India, Serang Ratusan Bocah Di Bawah 5 Tahun

Para peneliti di India mulai mewaspadai munculnya penyakit baru yang dijuluki flu tomat atau demam tomat. Penyakit ini menyebabkan munculnya lepuh merah di kulit yang dapat membesar seukuran tomat kecil.

Diterbitkan di jurnal Lancet Respiratory Medicine, tiga ilmuwan melaporkan lebih dari 100 kasus flu tomat yang menimpa anak di bawah usia 5 tahun di negara bagian Kerala dan Odisha di India. Penyakit ini pertama kali terdeteksi pada 6 Mei 2022 di distrik Kollam Kerala. Sejak saat ini, ada laporan lain dengan kasus yang sama di kota Bhubaneswar di Odisha.

Anak-anak yang terkena demam tomat mengalami serangkaian gejala seperti flu, demam, nyeri badan, dan ciri-ciri yang paling umum adalah munculnya letusan lepuh merah yang menyakitkan di seluruh tubuh dan secara bertahap terus membesar hingga seukuran tomat.

Dalam laporan itu peneliti menyebut penyakit ini sangat menular, meski tampaknya tidak mengancam jiwa. Adapun gejala berlangsung 7 hingga 10 hari. Sampai saat ini belum diketahui dari mana flu tomat berasal, termasuk apakah penyakit zoonosis atau bukan.

“Saat ini sepertinya virus bergejala ringan dan hilang dengan sendirinya, tetapi kebanyakan orang yang terkena infeksi ini masih muda, dan kami tidak benar-benar tahu apa yang mungkin terjadi pada orang yang mengalami gangguan kekebalan atau jika menular ke orang dewasa,” kata Profesor Vasso Apostolopoulus, penulis utama studi sekaligus pemimpin Immunology & Translational Group di Victoria University.

Saat ini penyakit masih terisolasi dan tampaknya tidak menyebar ke luar India”
– Profesor Vasso Apostolopoulus –

Demam tomat terdeteksi setelah hasil tes memastikan bahwa gejala yang dialami pasien bukan demam berdarah, chikungunya, virus zika, virus varicella-zoster atau herpes. Namun, menurut peneliti gejala mungkin terkait dengan penyakit lain yang belum diketahui.

Sejauh ini, hanya sedikit yang diketahui dari penyakit ini. Peneliti juga belum mengidentifikasi patogen yang sangat penting untuk memahami penyakit ini.

“Tidak jelas apakah wabah ini disebabkan oleh satu virus atau lebih dari satu virus. Oleh karena itu, pengujian laboratorium yang mendesak diperlukan untuk mengonfirmasi apakah Flu Tomat sebenarnya adalah virus baru atau bukan,” ungkap Ashley Quigley, Senior Research Associate di Global Biosecurity di Kirby Institute di University of New South Wales yang tidak terlibat dalam studi.(Sumber)