Hajatan Betawi untuk ketiga kalinya digelar Kampus 2 Universitas Islam Assyafiiyah (UIA) Jalan Jatiwaringin Raya, Pondok Gede, Kota Bekasi pada Sabtu-Minggu 27-28 Agustus 2022.
Hadirkan Hunian Warga Bukit Duri, Anies Baswedan Melampaui Janji Politiknya
“Insyah Allah 2024 Presiden Perempuan” Viral di Medsos Indikasi PDIP Serius Usung Puan jadi Capres
Acara yang digagas Anggota DPD RI dapil DKI Jakarta Dailami Firdaus tersebut turut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, dan sesepuh Betawi Edy Marzuki Nalapraya serta Nachrowi Ramli.
Anies mengapresiasi kegiatan Hajatan Betawi 3 karena bisa menyatukan masyarakat Betawi dalam bingkai kebudayaan.
“Kebudayaan Betawi mesti terus dikembangkan. Betawi telah menjadi simpul keindonesiaan,” kata Anies seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJakarta, Minggu (28/8).
Sementara Dailami Firdaus berharap Betawi bersatu bisa menjadi lokomotif pergerakan budaya menuju peradaban baru.
“UIA menjadi salah satu ajang strategis proses ikhtiar umat Islam, tak terkecuali kaum Betawi, di tengah arus besar perubahan budaya yang sedang bergerak menuju era Society 5.0 dengan ciri utama internet on think dan artificial intelligent,” kata Dailami.
Dalam konteks ini, gagasan Dailami menggelar Hajatan Betawi (2017, 2018, dan 2022) di kampus UIA merupakan sebuah upaya konkret dalam memberikan ajang sekaligus jalan bagi kaum Betawi agar menjadi salah satu simpul penting dalam proses transformasi budaya Indonesia.
Dailami mengungkapkan bahwa dimensi Betawi adalah keindonesiaan, keislaman, dan keilmuan yang pada titik integrasi budaya (bukan lagi asimilasi dan asosiasi) di tengah arus besar transformasi, akan mampu menjadi bagian dari lokomotif penghela perubahan menuju peradaban baru. Peradaban konseptual. Peradaban digital.(Sumber)