Isu Perang Dingin Panglima TNI Vs KSAD, Nurul Arifin: Waspada Devide et Impera

Isu perang dingin antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang mencuat dalam rapat kerja Komisi I DPR RI, Senin kemarin menimbulkan banyak perspektif.

Anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin melihat, sejauh ini tidak ada masalah antara Panglima TNI dengan KSAD. Namun lain cerita jika keduanya memiliki masalah pribadi yang tidak diketahui khalayak, termasuk DPR RI.

Nurul berpandangan, secara institusi antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung sangat kompak.

“Kalau kami melihatnya mereka solid saja. Secara kelembagaan dan institusi mereka sangat solid,” kata Nurul di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9).

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengingatkan jajaran TNI untuk kompak menjaga pertahanan negara dan tidak terjebak dalam isu-isu yang bisa memecah belah TNI.

“Jadi kalau ada pihak-pihak yang ingin melakukan devide et impera, saya berharap juga TNI bisa terus memegang semangat korsanya itu untuk terus dihidupkan,” ucapnya.

Dia menambahkan, antara Panglima TNI dan KSAD masih berpegang teguh pada undang-undang dalam menjalankan tugasnya menjaga pertahanan negara.

“Dari kami sih melihatnya solid-solid saja. Panglima berpegang pada perundang-undangan. Jadi enggak ada masalah sih. Kalau ada masalah pribadi, kita enggak mau tahu ya,” tutupnya.(Sumber)