News  

Usai Mukernas Pecat Suharso Monoarfa, Gus Yasin Ajak Kader PPP Solid Menuju Pemilu 2024

Keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mencopot Suharso Monoarfa sebagai ketua umum adalah keputusan terbaik untuk masa depan partai kabah.

Kader PPP yang juga putra almarhum KH Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen mengatakan, dicopotnya Suharso untuk meredam polemik “amplop kiai” yang telah meresahkan santri dan pesantren.

“Karena (isu amplop kiai) akan berdampak ke elektabilitas dan suara partai, oleh karenanya ini jadi langkah membersihkan nama baik PPP,” ujar Taj Yasin dalam keterangannya, Rabu (7/9).

Dikatakan Wakil Gubernur Jawa Tengah ini, realitas tidak bisa ditutupi bahwa kalangan pesantren, ulama, dan santri adalah basis suara dari PPP dalam setiap hajatan politik.

“Jadi sebisa mungkin bersama mereka. Sehingga kalau kita lihat fenomena kemarin ada gerakan di Jombang, DIY, Banten, Jakarta itu arus gerakan dari bawah. Sehingga saya juga beri masukan dan harus disikapi,” kata Gus Yasin, sapaan karibnya.

Dijelaskan dia, bukan kali ini saja Suharso mengguncang soliditas partai. Banyak proses organisasi baik musyawarah wilayah dan cabang yang tidak berjalan sesuai dengan kaidah organisasi.

“Gejolak itu sebenarnya sudah panjang. Sejak dari Muscab (Musyawarah Cabang), Muswil (Musyawarah Wilayah) sampai penetapan Ketua DPC dan DPW yang menjadi masalah sendiri. Yang namanya PPP kan mengedepankan persatuan yang mesti dimusyawarahkan, tidak pakai tangan besi,” terangnya.

Maka, Gus Yasin pun meminta semua komponen PPP legawa dengan pemberhentian Suharso demi kebaikan dan soliditas. Termasuk juga, soliditas bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digerakkan bersama Golkar dan PAN.

“Sebagai kader, saya menyambut baik agenda pertemuan KIB dan saya yakin partai di dalam koalisi akan menunggu hasil akhir PPP. Kalau PPP sudah solid ya pasti jalan terus,” pungkasnya.(Sumber)