Ini 5 Alasan Todd Boehly Tunjuk Graham Potter Jadi Pelatih Anyar Chelsea Gantikan Thomas Tuchel

Soccer Football - Premier League - West Ham United v Brighton & Hove Albion - London Stadium, London, Britain - August 21, 2022 Brighton & Hove Albion manager Graham Potter REUTERS/David Klein EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club /league/player publications. Please contact your account representative for further details.

SEBANYAK 5 alasan Graham Potter ditunjuk sebagai pelatih Chelsea akan dibahas dalam artikel ini. Menurut jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, Graham Potter sepakat menangani Chelsea.

“Graham Potter akan ditunjuk sebagai pelatih baru Chelsea. Kesepakatan sudah ada, kontrak sedang dipersiapkan dan proposal telah diterima, here we go. Chelsea akan menyelesaikan kesepakatan dengan Brighton dalam beberapa jam ke depan,” kata Fabrizio Romano di akun Twitter-nya, @FabrizioRomano.

Karena itu, tinggal menunggu waktu pengumuman Graham Potter sebagai pelatih anyar Chelsea. Lantas, apa saja alasan Chelsea menunjuk Graham Potter sebagai pelatih?

Berikut 5 alasan Graham Potter ditunjuk sebagai pelatih Chelsea:

5. Disiapkan untuk Jangka Panjang

Ketika resmi menjadi pemilik Chelsea pada musim panas ini, Todd Boehly mengatakan bakal melakukan transisi. Tak disangka, transisi dilakukannya secara cepat dengan memecat Thomas Tuchel dan kemudian menunjuk Graham Potter.

Todd Boehly diprediksi mau bersabar kepada Graham Potter. Pengusaha asal Amerika Serikat itu disebut-sebut bakal memberikan kontrak jangka panjang kepada juru taktik berusia 47 tahun itu.

4. Main Atraktif

Selain trofi, seorang pemilik klub pasti menginginkan sang klub bermain atraktif. Harapan Todd Boehly itu bisa terlihat ketika Chelsea mentas di bawah asuhan Todd Boehly.

Dari enam laga yang dijalani Brighton & Hove Albion –klub Graham Potter saat ini, The Seagulls hampir selalu unggul penguasaan bola atas lawan-lawannya. Terbaru, Brighton menghajar Leicester City 5-2.

3. Andalkan Pemain Lokal

Ketika membesut Brighton, sejumlah pemain lokal (Inggris) mencuat di bawah asuhan Graham Potter. Beberapa di antaranya Lewis Dunk, Solly March hingga pemain yang bangkit kembali, Danny Wellbeck.

Selain nama-nama di atas, ada juga Tariq Lamptey yang akhirnya memilih membela Ghana ketimbang Timnas Inggris. Di Chelsea, ada banyak pemain lokal yang bisa dijadikan andalan, yakni Reece James, Mason Mount, Conor Gallagher, Raheem Sterling, Ruben Loftus-Cheek, Trevoh Chalobah dan Ben Chilwell.

2. Main Sayap

Pemain-pemain Chelsea dipercaya takkan kesulitan beradaptasi dengan gaya racikan Graham Potter. Sebab, sekilas gaya strategi Graham Potter saat menyerang sama seperti Thomas Tuchel, yakni mengandalkan permainan sayap.

Di Brighton, Solly March dan Leandro Trossard merupakan andalan untuk menusuk atau melepaskan umpan silang. Di Chelsea, ada sejumlah fullback atau winger yang dapat diandalkan, seperti Reece James, Marc Cucurella, Raheem Sterling hingga Pierre-Emerick Aubameyang.

1. Hidupkan Pelatih Lokal

Graham Potter

Misi mulia hidupkan pelatih lokal didengungkan Todd Boehly. Sudah puluhan tahun terakhir tak ada pelatih lokal yang dipercaya membesut anggota The Big Four (Manchester United, Liverpool, Chelsea dan Arsenal).

Liverpool merupakan klub terakhir yang memercayakan posisi pelatih kepada juru taktik lokal. Sosok yang dimaksud adalah Roy Evans yang berkiprah di Stadion Anfield dalam kurun 1994-1998.

Setelah 24 tahun kosong, akhirnya ada pelatih lokal yang menduduki jabatan strategis di anggota The Big Four. Sekarang, menarik menanti kiprah Graham Potter bersama Chelsea. Ia langsung bertugas saat Chelsea bertandang ke markas Fulham di lanjuan pekan ketujuh Liga Inggris 2022-2023 pada Sabtu, 10 September 2022 malam WIB.(Sumber)