Juventus Dibantai Manchester City 5-2, Igor Tudor Akui Jurang Kualitas Terlalu Dalam

Juventus lewat pelatih Igor Tudor dan Teun Koopmeiners mengakui jurang kualitas antara mereka dan Man City terlalu dalam setelah dibantai di Piala Dunia Klub 2025.

Pertandingan terakhir Juve di Grup G Piala Dunia Klub 2025 tidak berakhir baik.

Kamis (26/6/2025) di Orlando, I Bianconeri kalah 2-5 dari Manchester City.

Teun Koopmeiners di menit ke-11 sempat membalas gol cepat Jeremy Doku (9′).

Namun setelah itu, The Citizens mengobrak-abrik pertahanan tim asuhan Igor Tudor.

Mereka mencetak 4 gol lagi lewat bunuh diri Pierre Kalulu (26′), Erling Haaland (52′), Phil Foden (69′), dan Savinho (75′).

Juventus baru bisa memperkecil skor pembantaian di menit ke-84 via Dusan Vlahovic.

Hasil itu membuat Si Nyonya Tua menyelesaikan fase grup sebagai runner-up sementara City menjadi juara Grup G dengan raihan hasil sempurna dari 3 pertandingan.

Usai laga, Tudor dan Koopmeiners mengakui ada perbedaan yang terlalu jauh dalam kualitas kedua tim.

Juventus seolah-olah menjadi kurcaci di hadapan kekuatan raksasa Manchester City.

“Pertandingan ini terlalu sulit,” kata Koopmeiners kepada DAZN.

“Mereka tim yang kuat. Kami bermain dengan lambat, sulit untuk bertahan kalau seperti itu.”

“Kami harus melakukan banyak hal dengan lebih baik bahkan dalam hal teknikal dan kerja sama tim.”

“Ketika kami bermain tanpa bola di wilayah sendiri, sulit untuk menutupi 80 meter.”

“Kami harus merebut kembali penguasaan bola dengan lebih bagus.”

“Ketika bermain lebih tinggi, kami memiliki lebih banyak ruang untuk memainkannya.”

“Tentu saja kita bicara lawan yang terlalu kuat tetapi kami adalah Juventus.”

“Ini buruk, kebobolan 5 gol tidak pernah terlihat bagus,” timpal Tudor.

“Hal-hal tertentu perlu dibicarakan soal kualitas mereka.”

“Kami menderita, kami tidak mampu mencuri bola dan tidak melakukan dengan baik ketika menguasainya.”

“Mereka menekan dengan cara yang membuat kami tidak mampu keluar.”

“Tetapi, kita bicara tentang tim terbaik di dunia dalam 10 tahun terakhir bersama Real Madrid, dengan pelatih terbaik di dunia.”

“Kami masih bisa menegakkan kepala, saya tidak punya apa-apa untuk menyalahkan pemain.”

“Mereka menghabiskan banyak uang sesuka mereka.”

“Mereka memiliki pemain-pemain yang jauh lebih kuat daripada kami.”

“Tetapi, tidak ada alasan. Kami perlu melakukan jauh lebih baik tetapi hari ini hal itu tidak terjadi,” pungkas sang juru taktik.(Sumber)