Gaya hidup mewah alias hedon yang dipertontonkan oleh aparat kepolisian terus mendapat sorotan. Puncaknya, saat Presiden Jokowi mengundang lebih dari 500 perwira polisi ke Istana Negara untuk mendapatkan pengarahan, Jumat (14/10/2022).
Dalam pengarahan itu, Jokowi memberi perhatian serius pada haya hidup mewah polisi yang bisa jadi menimbulkan kecemburuan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat.
“Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi, kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati,” ujar Jokowi serius.
Dengan tegas, Jokowi juga meminta seluruh jajaran pejabat Polri untuk mengerem total terkait dengan gaya hidup tersebut.
“Sehingga saya ingkatkan, yang namanya kapolres, wakapolres, yang namanya kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama perwira tinggi, rem total masalah gaya hidup,” tutur Jokowi.
Sebelum Jokowi, Menko Polhukam Mahfud MD juga tak kalah keras menyentil gaya hidup aparat polisi.
“Yang paling penting adalah moralitas sikap tamak, hedonis, sewenang-wenang, kesombongan itu kan termasuk dalam lingkup moralitas kita bagaimana kita humble,” kata Mahfud dalam video yang diunggah di Youtube Polri TV Radio dilihat pada Selasa (20/9/2022).
Mahfud turut menyinggung sosok Jenderal Hoegeng yang merupakan Kapolri ke-5. Ia dikenal sebagai sosok polisi yang dikenal jujur dan berani di Indonesia.
Sementara anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan saat rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak kalah keras menyindir gaya hidup korps bhayangkara ini.
“Ini kan kasatmata. Kita enggak bisa ngomongin person, akhirnya saya ngomong person lah. Set, masuk, mobilnya apa, taruh (mobil) lagi, taruh (mobil) lagi. Ini sudah di luar daripada (kemampuan) seorang karo, Pak, di Mabes Polri,” tutur Arteria merujuk pada gaya hidup Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan yang kini sudah dipecat dari kepolisian.
Hendra memang dikenal sebagai polisi yang memiliki banyak kendaraan mewah.(Sumber)
