Megawati Panik: Ganjar Disanksi, Puan Kartu Mati

Merebaknya isu Jokowi mengincar kursi Ketua Umum PDIP menguatkan asumsi sedang terjadi pertarungan antara Megawati dan Jokowi.

Mungkin aneh bagi sebagian orang. Mosok sih petugas partai melawan ketua umum partainya. Seyogyanya petugas partai loyal kepada ketua umumnya. Masalahnya, petugas partai saat ini menjadi Presiden. Sulit memungkiri antara petugas partai dan ketua umumnya sedang ada gejolak. Mau ditutup-tutupi juga pasti tercium oleh publik.

Adalah Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo atau KAMI Ganjar yang mendukung Jokowi jadi Ketua Umum PDIP. Kursi panas Ketua Umum PDIP sedang digoyang relawan Ganjar Pranowo.

Mirip-mirip 2014. Aroma persaingan merebut kendaraan politik PDIP untuk 2024 mulai tercium. Akankah preseden 2014 terulang kembali di PDIP? Megawati menjagokan putrinya Puan Maharani. Sementara Jokowi mengendorse Ganjar Pranowo.

Lembaga survei sedang menggiring opini publik untuk figur 2024. Elektabilitas Puan Maharani dibikin jeblok. Elektabilitas Ganjar Pranowo jauh meninggalkan Puan Maharani. Publik sudah bisa membaca arahnya kemana. Lembaga survei sekarang sulit dipercaya bebas dari kepentingan politik. Bahkan ada lembaga survei bagian dari tim sukses calon tertentu.

Ada pendapat sebagian kalangan. Perseteruan Jokowi dan Megawati settingan alias pura-pura. Ganjar Pranowo diframing didzalimi. Ganjar disanksi. Publik bersimpati. Berharap efek electoral bagi Ganjar Pranowo.

Alasannya simple. Jokowi dan Megawati mana mungkin berseteru. Habitatnya sama. Merah-merah. Ujung-ujungnya hanya kompromi politik. Duet Ganjar Pranowo – Puan Maharani.

Banyak pula yang berpendapat lain. Perseteruan Jokowi dan Megawati itu fakta politik. Tidak bisa dipungkiri. Jokowi dukung Ganjar Pranowo. Megawati ingin Puan Maharani maju Pilpres 2024. Target Mega pun tidak muluk-muluk. Puan Maharani jadi calon wakil presiden. Entah duet Prabowo – Puan atau Ganjar-Puan.

Gerak-gerik Jokowi bersama LBP menyiapkan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 makin membuka tabir bahwa hubungan Megawati dan Jokowi tidak dalam keadaan baik-baik saja. Soalnya, Megawati punya calon sendiri untuk Pilpres 2024, Puan Maharani.

Perseteruan Jokowi yang konon kabarnya dibackup LBP dengan Megawati diprediksi akan happy ending. Prediksi inilah yang membuat publik berkesimpulan, konflik Jokowi dan Megawati hanyalah sandiwara politik.

Ujung-ujungnya kompromi politik. Sekurangnya ada dua skenario besar:

Pertama, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sama-sama maju Pilpres 2024. PDIP mengusung Puan Maharani. Ganjar Pranowo melalui Partai Golkar dan PKB. Komprominya, tidak saling ganggu hingga 2024. Tidak menjamin bakal tidak saling sandera antar keduanya. Gesekan politik tetap terjadi. Bahkan bisa lebih panas.

Kedua, Ganjar Pranowo persis mengikuti jejak Jokowi di 2014 yang lalu. Diusung oleh PDIP dengan kompensasi politik tertentu. Jokowi dan Megawati mencapai kesepakatan politik baru.

Bila tidak tercapai kompromi politik. Bisa jadi perang terbuka antara Jokowi dan Megawati akan berlanjut. Sekaligus menepis isu retaknya Jokowi dan Megawati hanya sandiwara politik.

Cirebon,
6 Rabiul Tsani 1444/31 Oktober 2022
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial