Tekno  

Daftar 12 StartUp Indonesia Yang Lakukan PHK, Bangkrut Hingga Tutup Layanan

Tahun 2022 menjadi tahun yang dilematis bagi sejumlah startup di Indonesia untuk melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), tutup layanan, atau bahkan bangkrut.

Alasannya bisa saja lantaran pendanaannya terhenti, dampak pandemi COVID-19, dan sebagainya.

Lantas startup apa saja yang melakukan PHK, bangkrut, hingga memutuskan untuk menutup layanannya di tahun 2022.

Seperti yang dimuat IDN Times, ini dia 12 daftar startup yang melakukan PHK, bangkrut, hingga memutuskan untuk menutup layanannya di tahun 2022!

Fabelio
Fabelio merupakan salah satu startup yang bergerak di bidang jasa desain interior dan furnitur.
Fabelio resmi bangkrut pada Oktober 2022. Fabelio berada di bawah PT Kayu Raya Indonesia.

Keputusan bubarnya startup ini berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022.

Beres.id
Selanjutnya, startup yang memutuskan berhenti beroperasi adalah Beres.id.
Startup ini bergerak di bidang jasa pelayanan, seperti servis AC, cleaning service untuk kantor, hingga jasa desain interior.

Startup ini menyatakan berhenti pada 1 Juli 2022. Pailitnya startup ini disebabkan pandemi Covid-19 yang seperti kita tahu secara umum berdampak pada biaya operasional.

Mamikos
Berikutnya daftar startup yang melakukan PHK 2022 yakni Mamikos.
Startup yang bergerak sebagai jasa penyedia info pencarian kos ini melakukan PHK terhadap karyawannya. Kendati begitu, Mamikos tidak mengumumkan secara resmi berapa jumlah karyawan yang di-PHK.

Alasannya disebabkan untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan pasar belakangan ini.

LinkAja
Kemudian startup lainnya yakni LinkAja juga melakukan PHK terhadap sejumlah pekerjanya.
Perusahaan yang menyediakan layanan keuangan digital ini diketahui termasuk startup yang berada di naungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Penyebab manajemen LinkAja melakukan PHK karena untuk melakukan reorganisasi sumber daya manusia (SDM). Kemudian memastikan apakah perusahaan berkembang secara optimal dengan SDM yang efisien atau tidak.

Xendit
Xendit merupakan salah satu perusahaan fintech yang sempat melakukan PHK terhadap 5% karyawannya di Indonesia dan Filipina.

Salah satu pemimpinnya menuturkan jika manajemen Xendit akan tetap memberikan kompensasi yang setimpal dan akan melakukan perpanjangan asuransi kesehatan bagi pekerja yang terdampak PHK.

Lummo
Startup Lummo merupakan perusahaan yang menyediakan layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C) juga melakukan PHK terhadap beberapa karyawan di Jakarta dan India.

Mungkin startup Lummo ini asing di telinga masyarakat Indonesia, dulunya startup ini bernama BukuKas.

Startup Lummo ini termasuk ke dalam daftar startup yang melakukan PHK 2022.

Menurut informasi perusahaan ini melakukan PHK terhadap 100 hingga 120 pegawainya yang kebanyakan bekerja di tim produk, desain, dan teknis.

TaniHub
Startup yang bergerak di bidang hasil pertanian ini juga telah melakukan PHK pada tahun 2022.
TaniHub melakukan PHK karena imbas dari penutupan gudang di Bandung dan Bali.

Namun sayangnya dari pihak manajemen TaniHub tidak mengungkapkan berapa total karyawan yang di-PHK.

LINE
Ramai diperbincangkan di media sosial jika perusahaan penyedia layanan chatting yang cukup besar di Indonesia ini telah melakukan PHK terhadap 80 karyawannya yang ada di Indonesia.

Pihak manajemen LINE membenarkan terjadinya PHK tersebut. Tetapi, mereka tidak memberikan kepastian berapa jumlah karyawan yang di-PHK.

Pahamify
Pahamify merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan termasuk daftar startup yang melakukan PHK 2022.

Manajemen Pahamify menjelaskan jika PHK tersebut dilakukan untuk beradaptasi dalam kondisi ekonomi makro, akan tetapi langkah yang diambil tersebut ternyata gagal menyelamatkan bisnis Pahamify.

Pada Juni 2022, Pahamify resmi menyatakan bubar.

Shopee Indnoesia

Shopee Indonesia telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa karyawannya.

Keputusan itu ditempuh sebagai bagian dari upaya efisiensi yang dilakukan oleh Shopee Indonesia.

Atas hal itu pun, Shopee Indonesia memastikan akan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang ada dengan tambahan satu bulan gaji.

Kemudian melalui pengumuman yang dirilis pada 19 September 2022, Shopee Indonesia memastikan PHK itu tidak akan mengganggu operasi bisnis dan layanan kepada seluruh penjual, pembeli, dan mitranya.

SiCepat
Ada lagi startup yang telah melakukan PHK terhadap 360 karyawannya yakni SiCepat.
Perusahaan sebagai penyedia layanan pengiriman barang terbesar di Indonesia ini beralasan memberhentikan karyawannya lantaran untuk evaluasi kompetensi karyawannya.

JD.ID
Terakhir, startup belanja online JD.ID yang juga telah melakukan PHK terhadap beberapa karyawannya.
Manajemen JD.ID menyebut jika PHK dilakukan untuk mengimprovisasi perusahaan agar secara berkelanjutan dapat beradaptasi dengan dinamika pasar di Indonesia.

Meskipun demikian, manajemen JD.ID tidak menjelaskan jumlah pasti berapa karyawan yang telah diPHK.

Itulah 12 daftar startup yang melakukan PHK 2022, hingga bangkrut dan memutuskan untuk menutup layanannya.(Sumber)