Catatan HAM Dikritik, Qatar Kecam Standar Ganda Jerman Pada Gelaran Piala Dunia

Kebijakan Jerman yang terlihat tidak konsisten membuat Qatar cukup geram karena dinilai sangat mengganggu eksistensi Doha sebagai tuan rumah Piala Dunia.

Menteri Luar Negeri Qatar Syeikh Mohammed bin Abdurrahman Al-Thani pada Selasa (8/11) mengatakan pihakya tidak terima jika Jerman menerapkan standar ganda dalam melihat Doha sebagai penyelenggara ajang sepak bola dunia itu.

“Kami kesal dengan standar ganda,” tegasnya dimuat TRT World.

Al-Thani menyebut Jerman telah mengkritik keras catatan HAM Doha dan menilainya tidak pantas bagi Qatar dipilih sebagai tuan rumah. Tetapi di lain sisi, Jerman juga tetap membangun kerjasama energi dan invetasi yang baik-baik saja dengan Qatar.

“Di satu sisi, penduduk Jerman salah informasi oleh politisi pemerintah. Di sisi lain, pemerintah tidak punya masalah dengan kami dalam hal kemitraan energi atau investasi,” jelas Al-Thani.

Al-Thani menekankan jika Jerman harusnya berfokus pada kasus kejahatan rasial yang terjadi di dalam perbatasan negara mereka sendiri.

“Sungguh ironis ketika nada ini melanda negara-negara di Eropa yang menyebut diri mereka demokrasi liberal. Kedengarannya sangat arogan, terus terang, dan sangat rasis,” ucapnya.

Al-Thani juga telah memanggil Duta Besar Jerman untuk mengklarifikasi komentar Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser yang menggangap jika catatan HAM suatu negara harusnya dipertimbangkan sebelum memutuskan negara itu menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Selama lebih dari 12 tahun, kata Al-Thani, Qatar telah menghadapi kampanye sistematis menentangnya menjadi tuan rumah Piala Dunia dalam 12 tahun karena kasus pelanggaran HAM tersebut.(Sumber)